News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Cerita Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Putra Dewi Arimbi dan Raden Werkudara Sang Pandawa

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gatotkaca Satria dari Pringgadani. Simak cerita Gatotkaca, Putra Dewi Arimbi dan Raden Werkudara Sang Pandawa.

Togog dan Bilung memberitahu Prabu, Dewi Supraba meminta waktu 40 hari untuk memikirkan pinangannya.

Setelah cukup lama berbincang, Prabu bersama prajuritnya berangkat ke Padang Oro-Oro.

Sementara itu, tidak lama kemudian Batara Narada datang.

Batara Narada memberi tantangan untuk mengadu kekuatannya dengan bayi Dewi Arimbi yang ia bawa.

Prabu Kala Sekipu marah dan merasa diremehkan oleh para dewa karena harus melawan seorang bayi.

Ia lalu mengambil bayi itu dan mencoba untuk membunuhnya beberapa kali.

Prabu Kala Sekipu bertambah marah ketika bayi itu justru tertawa. Ia kemudian memasukkan bayi itu ke dalam Kawah Candradimuka.

Batara Narada menyuruh semua dewa yang hadir menceburkan senjata yang terbuat dari baja dan kuningan ke dalam kawah.

Ajaibnya, dalam kawah yang sangat panas, bayi itu tidak lebur dan justru tumbuh menjadi besar.

Senjata para dewa yang diceburkan menambah keperkasaan dan kesaktian bayi itu.

Setelah senjata itu lenyap, muncul seorang pemuda dari dalam Kawah Candradimuka.

Pemuda itu bertanya pada Batara Narada.

“Aku Batara Narada dan kamu Raden Tetuka. Ayahmu Raden Werkudara dari keluarga Pandawa,” kata Batara Narada.

Ia mengatakan mencari ayahnya, namun Batara Narada meminta Tetuka untuk mengalahkan Prabu Kala Sekipu di Padang Oro-Oro terlebih dahulu.

Baca juga: Mengenal Wayang Kulit, Berikut Penjelasannya Lengkap dengan Keberagaman Wayang di Indonesia

Gatotkaca Satria dari Pringgadani (3) (Kemdikbud.go.id)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini