Dari perempuanlah manusia itu pertama-tama menerima pendidikan. Di pangkuan perempuanlah seseorang mulai belajar merasa, berpikir, dan berkata-kata... Dan bagaimanakah ibu-ibu
Bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan ? (Kartini dalam surat untuk Nyonya M.C.E. Ovink - Soer, 2 November 1900)
6. Surat 6
Yang dapat dilakukan untuk sementara adalah mendidik sedemikian rupa masyarakat Bumiputra lapisan atas, sehingga mereka menjadi rahmat bagi bawahannya. Rakyat memuja bangsawannya, apa yang asalnya dari bangsawan mudah mereka tiru. Dan itu telah diketahui juga oleh Pemerintah. Tetapi apa yang diperoleh rakyat dari bangsawannya yang dijunjung tinggi, yang dipakai oleh Pemerintah untuk memerintahnya? (Kartini dalam Sulastin, 1986:390)
7. Surat 7
Berilah pendidikan kepada perempuan Jawa, gadis-gadis kami! Didiklah budinya dan cerdaskan pikirannya. Jadikanlah mereka perempuan yang cakap dan berakal, jadikanlah mereka pendidik yang baik untuk keturunan yang akan datang! Dan bila pulau Jawa mempunyai ibuibu yang cakap dan pandai, maka peradaban satu bangsa hanyalah soal waktu saja! (Sulastin, 1986:390)
(Tribunnews.com/Tio, Yunita) (Tribunnewswiki.com/Sekar)
Artikel lain terkait Hari Kartini