News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Aksara Jawa di Indonesia, Berawal dari Gabungan 2 Aksara Abugida dan Aksara Kawi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sebanyak 26 mahasiswa asing dari 10 negara mengikuti kegiatan Javanese Calligraphy dalam rangkaian Ubaya Summer Program 2019 di Perpustakaan Universitas Surabaya (Ubaya), Kamis (29/8). Aksara Jawa dan Perkembangannya di Indonesia.

Ha Na Ca Ra Ka artinya ono wong loro (ada dua orang)

Da Ta Sa Wa La artinya Podho kerengen (mereka berdua berkelahi)

Pa Dha Ja Ya Nya artinya podho joyone (sama-sama kuatnya)

Ma ga Bha Tha Nga artinya mergo dadi bathang lorone (maka dari itu jadilah bangkai semuanya/ mati dua-duanya karena sama kuatnya)

Aksara Jawa dan Pasangan (museumnusantara)

Baca juga: Mengenal Asal Usul dan Sejarah Penggunaan Topi Kuning Bagi Pelajar SD di Jepang

Perkembangan Aksara Jawa

Huruf Hanacaraka digunakan sejak abad ke 17 Masehi, tepatnya sejak masa berdirinya kerajaan Mataram Islam.

Kemudian pada abad ke 19, huruf ini dibuatkan bentuk cetakan.

Aksara Jawa sebenarnya merupakan gabungan dari dua aksara Abugida dan Aksara Kawi yang digunakan sekitar abad 8-16 Masehi.

Dari bentuk strukturnya, setiap Huruf Aksara Jawa dapat mewakili dua huruf.

Misalnya huruf Ha, bisa mewakili huruf H ataupun huruf A.

Sementara huruf Na, mewakili huruf N dan A.

Hal ini menjadi bukti aksara Legena berasal dari dua huruf yang digabungkan.

Penggabungan ini tak lepas dari perkembangan aksara jawa yang dibagi menjadi 4 periode, yaitu:

Baca juga: Mengenal Perubahan Iklim dan Contoh Kasus Penyebab Perubahan Iklim

Periode Hindu Buddha

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini