Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Ekonomi Dunia menyatakan sebelum adanya pendemi Covid-19, sudah ada pertumbuhan dan adopsi yang tinggi dalam teknologi pendidikan.
Pandemi covid-19 selama 2 tahun terakhir ini telah mendorong lonjakan signifikan dalam penggunaan platform education technology (edtech).
"Pandemi mempercepat peserta didik dalam memanfaatkan platform pendidikan jarak jauh berbasis teknologi yang memberikan solusi jauh sebelum pandemi," kata Tomy Yunus, CEO dan Co-founder Cakap, sebuah platform edtech dalam keterangannya, Rabu (15/6/2022).
Cakap, kata Tomy mencatat pertumbuhan bisnis 300 % (YoY) pada tahun 2021 dan telah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta pengguna (siswa) atau mengalami peningkatan sebanyak lima kali lipat dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Transparansi dan Akuntabilitas Perguruan Tinggi Hasilkan Pendidikan yang Berkualitas
“Geliat pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah melihat kebutuhan akan pembelajaran jarak jauh yang semakin tinggi," katanya.
Memasuki tahun 2022, kata Tomy, dirinya semakin optimis bahwa industri edtech semakin diminati oleh masyarakat melalui fleksibilitas pengalaman belajar, sumber yang berkualitas, dan akses yang mudah.
Platform ini menyediakan aplikasi dengan pengalaman komprehensif, sehingga menghadirkan performa yang optimal dan interaktif.
"Ruang kelas Cakap terdiri dari private, chat, club dan grup, mengadopsi metode interaksi belajar dua arah, sebagai proses transfer keterampilan langsung dari interpersonal yang meningkatkan motivasi siswa," katanya.
Tahun lalu sebanyak 8.494 modul diajarkan kepada siswa Cakap, dengan peminatan paling tinggi terdapat di program vokasi bidang perhotelan, pariwisata, dan pemasaran.
“Kami memahami bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan kami akan selalu berusaha untuk mengikis batas, untuk menunjukkan potensi sebenarnya dari bakat SDM Indonesia.” Pungkas Tomy.
Sepanjang tahun 2021, Cakap telah menjangkau pelajar di 95 kota dari 34 provinsi di Indonesia dan berbagai kelas dan inisiatif upskill juga telah menjangkau 350 rumah tangga prasejahtera, serta yang berada di daerah terluar, terpencil dan tertinggal (3T).
Dari sisi pekerjaan, siswa yang berkemampuan baik dari proses pembelajaran di Cakap mampu mencapai kesuksesan finansial dan posisi yang lebih baik di tempat kerja.
"Sebanyak 78 % siswa dewasa menyatakan bahwa mereka memiliki peluang karir yang lebih baik, sedangkan 55 % pemilik bisnis juga setuju bahwa belajar dengan Cakap telah membantu mereka untuk meningkatkan keuntungan bisnis," katanya.
Melalui program Cakap Teachers Academy (CTA), banyak guru profesional dari seluruh pelosok Indonesia yang mengikuti program beasiswa pengajaran bahasa Inggris dan sejumlah lulusan dari program bergabung sebagai mitra pengajar.
Aplikasi ini memberikan ruang yang fleksibel bagi para mitra pengajar, selain mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
“Sejak bergabung pada Agustus 2021, saya sangat menikmati fleksibilitas jadwal, sehingga masih bisa berjalan seiring dengan pekerjaan utama saya sebagai dosen.” Kata Jatifia Ongga, mitra pengajar Cakap asal Malang, Jawa Timur.
Bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu), di tahun 2021 Cakap memberikan pelatihan bahasa asing (Prancis, Jerman, Korea) kepada 100 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan diplomat melalui program selama 8.750 jam atau setara dengan total 125 sesi kursus online.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menggandeng Cakap dengan memberikan pelatihan keterampilan dan bahasa asing bagi 200 tenaga kerja di sektor pariwisata yang tersebar di lima destinasi prioritas.