"Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar," jelas Nadiem, dalam pidatonya terkait Hardiknas 2023.
Banyak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang selalu merasa bingung saat hendak memasuki bangku kuliah.
Biasanya mereka bingung dalam memilih jurusan kuliah, mencari informasi tentang kampus dan jurusan yang diinginkan, hingga mengenali passion dan potensi masing-masing individu.
Padahal tiap siswa memiliki journey pendidikannya masing-masing.
Namun proses pemilihan jurusan kuliah dan masa depan merupakan dilema yang seolah tidak ada habisnya, dari generasi terdahulu hingga Gen-Z.
Menurut Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), sekitar 87 persen mahasiswa merasa salah dalam memilih jurusan.
Pada akhirnya, banyak yang akhirnya tidak bekerja sesuai jurusan kuliah yang dipilihnya.
CEO Akupintar.id, Prasetya Gilang menekankan pentingnya tes minat bakat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Pintar.
"(Kami berupaya) membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan akses fitur tes minat bakat siswa serta materi pembelajaran yang lengkap, interaktif, dan efektif bagi siswa dan siswi di seluruh Indonesia," jelas Prasetya, dalam keterangannya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Salah satu fitur yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan para pelajar adalah tes kepribadian dan psikologi untuk memberikan gambaran mengenai minat bakat masing-masing pelajar sehingga proses belajar dapat disesuaikan dengan potensinya.
"Biasanya penentuan jurusan banyak dilakukan ketika siswa berada di kelas 12, tapi agar seluruh siswa mengetahui minatnya lebih awal, maka dari itu kami set (atur) siswa dan siswi dari usia 13-18 tahun setidaknya sudah dapat menentukan pilihannya sendiri. Hal ini yang perlu diperhatikan untuk mulai memberikan arahan pada mimpi dan talenta yang dimiliki oleh siswa dan siswi di Indonesia," kata Prasetya.
Ia menuturkan bahwa platform ini juga mengikuti kurikulum terbaru yang diterapkan oleh Kemendikbudristek yakni Kurikulum Merdeka.