Adapun koreografernya adalah koreografer-koreografer muda dari Yogyakarta.
Barisan Indonesia Belajar terdiri atas Indonesia Bergerak, Indonesia Serempak, dan Indonesia Semarak.
Untuk barisan Indonesia Bergerak, rombongan mengawali pergerakan dari Museum Benteng Vredenburg menuju ruas Jalan Marga Mulya (Malioboro Selatan).
Baca juga: Implementasi Program Merdeka Belajar, ITK Jalin Kerja Sama dengan Kampus & Industri di Tiongkok
Barisan ini menyuguhkan tampilan yang mengambil inspirasi 24 episode Merdeka Belajar yang dikemas dalam nuansa seni kerakyatan.
Barisan kedua yaitu Indonesia Serempak menghadirkan pertunjukkan di ruas Jalan Marga Mulya (Malioboro Selatan).
Rombongan ini kemudian menari serempak secara kolosal dengan koreografi dan musik yang sama memadukan ragam bunyi Nusantara.
Barisan ketiga adalah Indonesia Semarak.
Rombongan ini menghadirkan video mapping di Fasade Bank BNI 46 yang memadukan stage dan street performance sekaligus di Titik 0 Km Yogyakarta.
Masing-masing kelompok peserta karnaval menyajikan pertunjukkan dengan tema pendidikan Indonesia dari masa ke masa, hingga era Merdeka Belajar.
Baca juga: Terapkan Merdeka Belajar di Sekolah, Wali Kota Palu Upayakan Peningkatan Kualitas Guru
Direktur Film, Musik dan Media Baru Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan rangkaian acara Karnaval Merdeka Belajar ini terinspirasi dari 24 episode Merdeka Belajar.
Menurutnya, semua episode memberikan dampak dan kontribusi nyata terhadap paradigma baru pendidikan di Indonesia.
Melalui Karnaval Merdeka Belajar ini masyarakat akan melihat pendidikan Indonesia dalam tampilan yang berbeda.
Unsur-unsur yang ditampilkan tidak lepas dari kekayaan budaya nusantara.
Tentunya semua dikaitkan dengan perkembangan pendidikan di Indonesia.
"Yogyakarta mendapat julukan 'Kota Pelajar' karena banyaknya pusat-pusat pendidikan yang didirikan di Yogyakarta. Selain itu, juga karena banyaknya orang-orang yang sengaja ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu," kata Mahendra.