News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Komponen Biotik dan Abiotik pada Ekosistem: Saling Berhubungan Melalui Siklus Materi

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekosistem - Berikut ini penjelasan mengenai komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik dalam ekosistem (tak hidup).

TRIBUNNEWS.COM - Ekosistem merupakan struktural dan fungsional ekologi di mana organisme hidup berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan sekitarnya.

Setiap ekosistem memiliki ciri khas karena adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (tak hidup).

Komponen biotik dan abiotik ini saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi.

Siklus materi adalah perputaran materi yang terjadi di antara komponen ekosistem.

Dikutip dari Buku IPA Kelas 10 SMA, materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur.

Baca juga: Apa Itu Ekosistem? Simak Pengertiannya Menurut Para Ahli

Senyawa kimia tersebut, berpindah dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik.

Lantas, apa itu komponen biotik dan abiotik ekosistem?

Tentang Ekosistem. (Buku Tematik Kelas 5 Tema 5)

- Komponen Biotik

Biotik memiliki arti hidup, jadi biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya makhluk hidup di dalamnya.

Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem.

Contoh komponen biotik di lingkungan sekitar:

1. Organisme Autotrof atau Produsen

Disebut sebagai produsen karena organisme ini mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang tinggal di ekosistem.

Hal itu akan membuat makanan dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa organik.

Proses tersebut dinamakan sebagai fotosintesis.

2. Organisme Heterotrof (Konsumen)

Organisme heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya, serta memiliki sifat yang berbeda dengan organisme Autotrof.

Organisme heterotrof memperoleh makanan dari organisme autotrof/produsen dan akan memakan sesama organisme heterotrof.

Contohnya seperti, contoh adalah manusia dan hewan, kemudian dibagi lagi berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora

3. Pengurai atau Dekomposer

Pengurai merupakan golongan terakhir dari komponen biotik dalam sebuah ekosistem.

Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang mengurai dari sisa-sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati.

Jadi, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi.

Pengurai menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan.

Adapun contoh dari pengurai ini yakni, ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.

Baca juga: Manfaat Keanekaragaman Hayati: Bidang Ekologi, Farmasi, Ilmu Pengetahuan, dan Pangan

2. Komponen Abiotik

Komponen Abiotik merupakan komponen yang tak hidup.

Komponen abiotik ini adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut memengaruhi kelangsungan hidup.

Adapun beberapa jenis komponen abiotik, yakni  suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. 

1. Suhu: proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, seperti halnya mamalia dan burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.

2. Air: ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme, seperti organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.

3. Garam: konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme melalui Osmosis.

Contohnya seperti organisme Terestrial yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.

4. Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah cahaya matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini