News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PPDB di Sekolah Negeri Diduga Kacau dan Curang, Ustadz Hilmi Firdausi Bagikan Pengalamannya

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Hilmi Firdausi dan keluarga saat menghadiri acara wisuda putrinya di SIT Daarul Fikri.

Ada yg terselubung di 3 kelas siluman. Apakah dijadikan objek jual beli kursi ? Rakyat melihat dgn terang benderang. Tapi para pejabat tidak bisa melihat," tulis pemilik akun LelaMelani10.

netizen pemilik akun @reyshoryuken menanggapi:

"Emang waktu pake Nem ga banyak kecurangan?banyak juga kok, ini lebih kepada pemdanya ga mampu kok menjalankan program, maoanya mending kembalikan aja program kesehatan Dan pendidikan ke pusat, jangan dipegang daerah, jadi banyak ketimpangan"

Netizen lain pemilik akun @trimojo memberikan tanggapan begini:

"Sistem rayon kayak dulu. Dapet 3 pilihan sekolah.masuk sistem, Gak ribet, beres. Semua senang.."

Sementara netizen pemilik akun @azibani21 memberikan tanggapan seperti berikut:

"Lebih efektif dgn sistem Test Mandiri dari masing2 sekolah, sehingga murid2 bisa bersaing dgn kemampuannya masing2, meskipun tak menutup kemungkinan istilah beli kursi kosong, he"

Warga di Berbagai Daerah Keluhkan PPDB

Banyak warga di berbagai daerah mengeluhkan penerapan PPDB yang kacau dan curang. Seperti kelakuan orang kaya pura-pura miskin agar anaknya lolos PPDB 2023.

Kejadian di atas dilaporkan terjadi di Kota Serang, Banten. Kepala SMAN 1 Kota Serang, Mohamad Najih mengatakan, dirinya menemukan kejanggalan saat proses verifikasi PPDB 2023.

Ia mendapati orang kaya membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Surat miskin tersebut digunakan untuk mendaftar lewat jalur afirmasi.

Padahal memestinya, jalur tersebut diperuntukan kepada siswa dari keluarga tak mampu agar bisa tetap lanjut sekolah.

Baca juga: Polemik PPDB di Jawa Barat, Dinas Pendidikan Sudah Merespons hingga KCD Didemo

"SKTM-nya asli, tapi palsu. Kenapa asli karena yang mengeluarkan kelurahan, kenapa palsu karena dia orang kaya," jelasnya, dikutip dari TribunBanten.com, Jumat (14/7/2023).

Najih melanjutkan, tidak hanya orang kaya, ternyata ada juga politisi rela pura-pura miskin demi memasukan anaknya ke sekolah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini