“Namun tetap harus siap mengatasi tantangannya, agar manfaat dari kemajuan teknologi dapat dirasakan oleh banyak orang,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Simon juga menekankan betapa pentingnya pendidikan. “Saudara wisudawan/i sekalian, teruslah belajar sepanjang hayat, sebab pengetahuan dan keterampilan adalah kunci untuk menghadapi perubahan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat”,
“Dan dengan pendidikan yang kuat, generasi muda dapat menjadi pemimpin di berbagai sektor, menciptakan inovasi, dan mengatasi ketidaksetaraan digital,” tambah Simon.
Selanjutnya, Rektor ISTA Al-Kamal menyampaikan apresiasi dan doa terbaiknya atas nama Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal untuk setiap langkah yang akan diambil dalam perjalanan Alumni ISTA Al-Kamal dalam mengantisipasi ulang tahun Republik Indonesia yang ke-100 pada tahun 2045, peran sumber daya manusia yang unggul dianggap sangat krusial.
Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal, baik sebagai lembaga maupun melalui lulusannya, mempunyai tanggung jawab untuk memimpin Indonesia menuju negara industri maju di tahun 2045.
“Menuju usia 100 tahun negara ini, kekuatan SDM yang unggul merupakan fondasi terpenting guna menjawab tantangan Indonesia Maju 2045,” lanjut Simon.
Di akhir sambutan, Rektor ISTA menaruh harapan besar kepada wisudawan yang kelak menjadi alumni.
“Kami berharap, saudara sekalian jangan pernah berhenti untuk belajar, memelihara budaya dan nilai-nilai lokal, serta mampu mempimpin dengan prinsip keberlanjutan. Selamat, dan bersiaplah, karena anda adalah masa depan bangsa. ISTA terus maju, untuk menyongsong Indonesia Maju.” pungkas Simon.
Pada perayaan wisuda ISTA Al-Kamal yang ke-31 ini juga dihadiri oleh advokat senior Prof. Gayus Lumbuun, untuk menyampaikan orasi ilmiah.
Pelaksanaan wisuda sarjana tersebut dihadiri Dirjen Diktiristek, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta KGPH Soeryo Soedibyo Mangkoehadiningrat.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta Kintawar Miko dan mengundang advokat senior Prof T. Gayus Lumbuun. Hadir juga Ketua Lembaga Kajian Nawacita Ir. Samsul Hadi.