News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesempatan Tambah Ilmu Mahasiswa FKOR UNS Lewat Magang MBKM di SKO Solo, Beri Edukasi untuk Atlet

Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa FKOR UNS melaksanakan magang program MBKM di SMP Khusus Olahraga (SKO) Kodrat Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Menurutnya, hal itu sangat berguna bagi diri dan teman-temannya untuk meningkatkan skill sesuai cabornya masing-masing.

Pelatihan ini biasanya diterapkan pada awal karier atlet, sering kali pada usia anak-anak dan remaja.

Sehingga diharapkan setelah pelatihan multilateral development ini atlet memiliki keterampilan yang luas dan serbaguna, serta memudahkan adaptasi pada segala situasi dan memiliki pemahaman taktis yang lebih baik melalui pengalaman dalam berbagai model gerakan olahraga.

Diketahui, Kota Surakarta terkenal sebagai kota yang memiliki segudang prestasi di dunia olahraga.

Kota Surakarta juga berupaya mencetak bibit-bibit atlet mulai dari usia dini, terbukti dari berdirinya SKO pertama di provinsi Jawa Tengah, yang berlokasi di gedung eks SMPN 3 dan SMPN 5 Surakarta.

SKO Kota Surakarta merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kota Surakarta dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta dalam pengembangan prestasi olahraga.

SKO memiliki 12 cabang olahraga, yaitu atletik, renang, tenis meja, tenis, panahan, sepak bola, bola voli, taekwondo, pencak silat, karate, anggar, dan judo.

Adanya SKO memberikan kesempatan bagi mahasiswa FKOR UNS untuk melaksanakan magang program MBKM di Kodrat Kota Surakarta dengan judul Pendampingan Pelatihan Multilateral Development untuk Atlet SMP Khusus Olahraga Surakarta.

Sesuai konteks multilateral development, menurut Bompa & Haff (2010: 36), pelatihan multilateral adalah pengembangan berbagai keterampilan dan kemampuan motorik (motor ability Improvement) dengan adaptasi berbagai kebutuhan beban latihan untuk mengembangkan adaptasi menyeluruh.

Artinya, seorang anak harus memiliki kemampuan gerak dasar yang baik dan harmonis.

Anak yang memiliki landasan multilateral yang kuat akan dapat mencapai kinerja olahraganya secara lebih baik, dibandingkan anak yang tidak memiliki fondasi ini (Bompa & Haff, 2010:32). (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini