Di media sosial, banyak yang menyandingkan kedua gol tersebut.
Dikutip lagi dari The Sun, ada warganet yang menulis,
"Gol yang dicetak oleh Julian Alvarez lebih baik daripada Maradona di tahun 86."
Yang lain menulis "Alvarez mendapatkan gol Maradona."
Yang ketiga menulis, "Ruh Maradona hidup lagi di Julian Alvarez."
Gol ketiga tim Tango lahir dari aksi brilian Messi.
Ditempel ketat Josko Gvardiol, kapten Argentian ini mengiris sisi kiri pertahanan Kroasia.
Dia kemudian melayang ke tepi kotak penalti, melakukan rem mendadak, berbalik dan membelakangi gawang, memberi kesan bahwa ia akan memainkan back pass.
Kemudian, dia tiba-tiba berputar melewati pengawalnya, dan melepaskan umpan silang yang langsung disambut tendangan akurat Alvarez. 3-0!
Sampai bubaran, skor tak berubah.
Dan Argentina pun melenggang ke babak final menanti pemenang Prancis kontra Maroko.
Ini menjadi final keenam tim Tango, setelah sebelumnya tampil pada final Piala Dunia 1930, 1978, 1986, 1990, dan 2014.
Dari lima kali tampil di final, mereka dua kali juara yakni pada tahun 1978, dan 1986.
Dan Alvarez bertekad menuntaskan misinya untuk meraih trofi juara.
"Kami layak meraih ini. Kami memainkan sebuah pertandingan yang bagus hari ini. Kami menembus final Piala Dunia 2022 dan itulah yang kami inginkan".