TRIBUNNEWS.COM- Tak ada tim dari Afrika yang pernah melangkah sejauh Maroko sampai semifinal Piala Dunia.
Sayang, keajaiban yang diharapkan terus menaungi, tak terjadi lagi ketika tim Singa Atlas Maroko ditekuk Prancis 2-0 pada semifinal di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Kamis (15/12) dini hari.
Gol dari Théo Hernandez pada lima menit awal, dan Randal Kolo Muani pada sepuluh menit jelang laga berakhir, menutup cerita indah bak mimpi dari tim Singa Atlas Maroko yang tadinya bahkan tak dijagokan lolos dari penyisihan grup.
Mereka memang sempat dipandang sebelah mata, mengingat persiapan Maroko yang juga tampaknya kurang optimal.
Pelatih Walid Regragui baru ditunjuk jadi pelatih kepala tiga bulan jelang Piala Dunia.
Baca juga: Perjuangan Maroko Belum Tuntas di Piala Dunia 2022, Singa Atlas Haram Kebobolan Gol Cepat Lagi
Gara-garanya, pelatih sebelumnya Vahid Hallihodzic dipecat setelah mencoret Hakim Ziyech, yang dinilai indisipliner.
Ziyech yang sempat menyatakan pensiun, kembali ke timnas setelah dipanggil oleh sang pelatih anyar, Regragui.
Di tangan Regragui, Maroko jadi tim yang sangat solid, dan punya benteng pertahanan teramat kokoh.
Pelan tapi pasti, mereka menenun keajaiban di Qatar.
Bermula dengan menahan runner-up 2018, Kroasia 0-0 di laga pembuka.
Diikuti kejutan besar menumbangkan Belgia 2-0, dan menggebuk Kanada 2-1 untuk jadi juara grup, dan lolos ke babak 16 besar.
Di babak 16 besar, Achraf Hakimi dkk menahan imbang Spanyol 0-0 selama 120 menit hingga laga bergulir ke adu penalti, yang mereka menangkan dengan skor 3-0.
Tapi, masih banyak orang menganggap pencapaian Singa Atlas melangkah sejauh itu merupakan sebuah kebetulan.
Sampai kemudian Maroko menggebuk Portugal 1-0 pada babak perempatfinal.