TRIBUNNEWS.COM- Ada pepatah mengatakan, "kebijakan, dan pengetahuan datang seiring bertambahnya usia." Jika hanya mengacu kepada pepatah tersebut, Pelatih Prancis, Didier Deschamps tentunya lebih dijagokan di final.
Deschamps lebih diunggulkan ketimbang Pelatih Argentina, Lionel Scaloni pada final Piala Dunia 2022 di Stadion Iconic Lusail, Qatar, Minggu (8/12) malam.
Deschamps memang kenyang luar dalam dengan sepak bola.
Saat masih menjadi pemain, Deschamps yang merupakan mantan gelandang bertahan ini mengangkat trofi juara pada Piala Dunia 1998.
Sebagai pelatih, Deschamps juga mengangkat trofi untuk negaranya pada Piala Dunia 2018.
Baca juga: 4 Pelatih yang Sukses Lolos ke Final Piala Dunia Secara Beruntun, Didier Deschamps Ukir Sejarah Baru
Sebelum menangani timnas Prancis, pria berusia 54 tahun ini mematangkan karier kepelatihannya dengan menangani sejumlah tim elite Eropa, AS Monaco, Juventus, dan Marseille.
Sementara Scaloni bisa dibilang masih belum terlalu berpengalaman, dengan usia lebih muda sepuluh tahun.
Sebagai pemain, karier terbaik mantan wing back ini adalah membawa negaranya juara dunia yunior pada 1997.
Di level tim senior, Scaloni hanya kebagian tujuh kali tampil.
Pada 2016, mantan pemain Deportivo, dan Lazio ini diangkat jadi asisten pelatih Jorge Sampaoli di Sevilla.
Setahun kemudian, dia mengikuti sang bos menukangi Argentina.
Seiring kegagalan tim Tango di Piala Dunia 2018, mereka memecat Sampaoli, dan Scaloni pun menjadi pelatih, sampai sekarang.
Namun, sepak bola bukan melulu soal bagaimana pengalaman pelatih, atau bagaimana taktiknya di lapangan.
Ada banyak faktor lain yang berperan: mentalitas, dan kekompakan tim, peran para pemain bintang yang kerap jadi pembeda, hingga juga faktor keberuntungan.