News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Brand Ternama Masih Kepincut Piala Dunia 2022 Meski Kental Pro Kontra, David Beckham Pilih Aman

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan pemain Inggris David Beckham menghadiri pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 21 November 2022. Paul ELLIS / AFP

Beberapa brand sebenarnya sudah mulai menego agar aturan kebebasan atau hak LGBT dilunakkan.

Mengingat Qatar juga kental dengan isu hak asasi manusia yang terjadi di sana.

Namun FIFA tetap memilih memperjuangkan aturan yang ada di Qatar dengan melarang band kapten OneLove.

Keputusan ini membuat jaringan supermarket Jerman Rewe mengakhiri kemitraan dengan FIFA setelahnya.

Di balik semua itu, brand lain tak memungkiri jika turnamen Piala Dunia tetap menjadi daya tarik dan pasar yang baik untuk keuntungan perusahaan.

Pepi menegaskan jika para brand ternama yang masih ada di Piala Dunia tetap diam saat FIFA mengeluarkan larangan tentang band kapten OneLove.

"FIFA membagi sponsor menjadi tiga tingkatan, Mitra terdiri dari Coca-Cola, Adidas, Visa, Wanda, Qatar Airways, Qatar Energy dan Hyundai Ki; Sponsor Piala Dunia, Budweiser, McDonald's, Mengniu Dairy, dan Hisense; terakhir regional sponsor. Kenyataannya adalah banyak (Mitra FIFA) tetap diam," tegas Peppi.

"Piala Dunia adalah kekayaan intelektual paling berharga dalam olahraga, selain itu juga dampaknya, pengaturan dan kontrol yang sangat ketat," tambah Peppi.

Sebelumnya pada bulan Juli llau, ada tiga organisasi Hak Asasi manusia - Amnesty International, Human Right Watch, dan Fair Square menuliskan pesan pada 14 mitra perusahaan yang bekerja sama dengan FIFA dan sponsor Piala Dunia.

Mereka meminta agar FIFA bisa mendesar Qatar untuk memperbaiki nasib pekerja migran selama gelaran Piala Dunia.

The Guardian melaporkan pada tahun lalu ada 6.500 pekerja migran Asia Selatan yang meninggal di Qatar sejak negara tersebut ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia pada 2010 silam.

Sebagian besar korban terlibat dalam pekerja berupah rendah dan membahayakan, karena melakukan pekerjaan di suhu yang sangat panas.

Hingga kini CNN belum menemukan bukti, laporan kematian tersebut berhubungan dengan proyek infrastruktur Piala Dunia.

Hanya ada empat sponsor yang menanggapi pesan dari organisasi HAM tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini