Yakni AB InBev/ Budweiser, Adidas, Coca-Cola, dan McDonalds.
Mereka menyatakan dukungan mereka untuk memberi kompensasi finansial pada pekerja imigran dan keluarga yang mengalami kematian atau cedera, serta pencucian upah atau utang dari perekrutan ilegal saat mempersiapkan turnamen.
Sementara 10 sponsor lainnya tak memberi tanggapan apapun.
Bekcham Kena Kritik Tajam
Secara brutal hubungan David Beckham dengan Piala Dunia dikritik tajam oleh komedian Inggris Joe Lycett.
Joe Lycett menegaskan jika David Beckham adalah pendukung garis keras kelompok LGBTQ.
"Beckham adalah komersialisasi olahraga akhir abad ke-20 yang dipersonifikasikan. Jika dia melakukan apa yang dia lakukan sekarang, saya tak khawatir tentang merek dagang, karena Bekcham adalah pengusaha olahraga, dia adalah pengusaha dan brand-nya adalah dirinya," terang Chadwick.
"Dia mencoba memasarkan dirinya kepada pembuat keputusan dan pemodal yang terlibat dalam olahraga profesional elit di seluruh dunia. Yang dia minati adalah memastikan waralaba (seperti Inter Miami) dapat dialiri dana," terangnya.
Juru bicara David Beckham sempat buka suara terkait beberapa kritikan yang mengarah padanya.
"David Beckham terlibat dalam sejumlah Piala Dunia dan turnamen internasional besar lainnya, baik sebagai pemain maupun duta besar. Dia selalu percaya bahwa olahraga memiliki kekuatan untuk menjadi lebih kuat demi kebaikan di dunia."
"Kami berharap percakapan ini akan mengarah pada pemahaman dan empati yang lebih besar terhadap semua orang yang mau maju."
Beberapa merek besar seperti Coca-Cola, Adidas juga memilih meninggalkan identitas LGBTQ untuk tetap bersikukuh berada di Piala Dunia 2022.
Produk Utama adalah Sepak Bola
Meski isu hak asasi manusia mendominasi sebagaian besar turnamen yang dihelat di Qatar ini.
Namun sepak bola selalu jadi produk utamanya.
FIFA mengatakan bahwa Piala Dunia ini telah memecahkan rekor dengan penonton televisi terbanyak.
Alur cerita di lapangan, kemenangan Arab Saudi atas Argentina, pencarian Messi untuk meraih trofi Piala Dunia, hingga perjalanan sejarah Maroko ke semifinal.
Itu adalah produk utama dari gelaran Piala Dunia.
"Produk intinya adalah sepak bola," terang Chadwick.
"Jadi saya pikir mereka (Perusahaan) akan melihat itu sebagai jalan keluar yang mudah," pungkas Chadwick.
Dengan audiens yang sangat besar, Adidas memiliki target penjualan hingga 400 juta Euro.
Sementara McDonalds menyatakan 'Kampanye pemasaran global terbesar yang pernah ada' saat beradad di Piala Dunia 2022.
Dan pada hari dimulainya Piala Dunia, FIFA mengumumkan telah menjual habis semua produk sponsor, baik mitra, Sponsor, dan sponsor regional.
Mendekati akhir Piala Dunia, brand ternama yang ikut andil di dalamnya yakin akan mencapai target penjualan terbaik.
Meskipun menghadirkan tantangan geopolitik, kontroversi, dan pro kontra soal merek global. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)