TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Penantang penantang anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wali kota Solo dari PDI Perjuangan yaitu Achmad Purnomo mengundurkan diri.
Alasannya, pria ini tidak tega melihat masyarakat menghadapi Covid-19.
Pengamat Politik dan Hukum Tata Negara Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto memaparkan, berita mundurnya Bakal Calon Wali Kota Solo Ahmad Purnomo dari kontestasi politik sebagai hal yang mengejutkan.
Meskipun keputusan mundur dari kontestasi politik adalah hak bagi setiap bakal calon.
"Kalau mundur itu hak ya, dan tidak dilarang dalam undang-undang (UU) kita," paparnya Agus kepada Tribunsolo.com, Jumat (24/4/2020).
Baca: Resep Degan Cocopandan Squash, Kesegaran Kelapa dan Air Soda yang Bikin Dahaga Hilang Seketika
Baca: Kehilangan Pekerjaan karena Covid-19, Sejumlah Warga Tidur di Emperan, Makan Mengandalkan Bantuan
Baca: Liverpool Berpeluang Besar Boyong Werner dan Willian di Musim Panas
Baca: Duduk Perkara Pembunuhan Wanita di Apartemen Surabaya: Korban Tolak Kencan, Pelaku Tersinggung
Namun Dosen Hukum Tata Negara FH UNS itu mencoba 'menguliti' alasan lawan Gibran Rakabuming Raka dalam mendapatkan tiket dari Ketua Umum PDIP Perjuangan itu.
Diketahui, pria yang saat ini masih jadi Wakil Wali Kota itu mundur karena tidak tega dengan keadaan masyarakat sekarang dalam menghadapi musibah pandemi Corona.
"Cuma kalau mundur terkait keadaan Covid-19, menurut saya terlalu klise," terang dia.
"Karena yang mengalami Covid-19 bukan dia sendiri, tapi semua orang juga mengalaminya," akunya menekankan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, publik Solo mesti mempertanyakan terkait alasannya memilih mundur secara mendadak seperti sekarang.
Bahkan Agus menduga Purnomo akan menyatakan mundur dari tahapan Pilkada Solo 2020 karena yang bersangkutan tidak punya keyakinan untuk menang ataukah ada tekanan politik tertentu.
"Perlu dipertanyakan, apakah keyakinan bahwa ia tidak terpilih," tutur dia.
"Boleh jadi ada tekanan tertentu untuk meminta dia mengundurkan diri, supaya jalan orang lain mulus," tuturnya.
Meskipun begitu, ia juga meyakini alasan Achmad Purnomo mundur bisa terjadi di luar alasan tekanan politik.
"Bisa juga karena di luar itu, karena kesehatan terkait Covid-19 atau bagaimana, itu faktor paling akhir menurut saya," tutup Agus.
Menyatakan Mundur
Bakal Calon (Balon) Wali Kota Solo dari DPC PDI Perjuangan Solo Achmad Purnomo menyatakan mengundurkan diri sebagai Balon Wali Kota Solo.
Purnomo mengatakan, dirinya tidak sampai hati untuk memikirkan Pilkada Solo di posisi masyarakat yang masih terdampak corona ini.
"Saya tidak sampai hati, saya mikir harus fokus ke masyarakat kasihan mereka," papar Purnomo dihubungi TribunSolo.com, Jumat (24/4/2020).
Purnomo mengatakan, sudah memberitahukan hal ini pada ketua DPC PDI Solo FX Hadi Rudyatmo.
Namun, belum menggunakan surat resmi untuk mundur sebagai calon Wali Kota dari PDI Perjuangan Solo.
"Saya tidak ingin memikirkan Pilkada dulu, saya malah sarankan ditunda saja sampai corona selesai," jelas Poernomo.
Dia secepatnya akan mengirim surat pengunduran diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo dari PDI Perjuangan.
"Secepatnya mengirim surat," kata dia.
Purnomo mengatakan, tidak tega melihat masyarakat yang terpukul karena wabah Corona saat ini.
"Saya juga sudah komunikasi dengan Pak Teguh kalau mau mundur," kata dia.
Purnomo menegaskan mundurnya dirinya ini bukan terkait ada tekanan, atau masalah politik, semua murni dari hati nuraninya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Achmad Purnomo Mundur Bersaing dengan Gibran, Alasanya Dinilai Pengamat Terlalu Klise