TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat Direktorat Jenderal kependudukan dan catatan sipil (Ditjen Dukcapil) mengakui terdapat kendala saat melakukan perekaman data.
Hal ini diungkapkan langsung Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrullah dalam keterangannya, Kamis (8/10/2020) bahwa di daerah tertentu pihaknya mengakui cukup menemui kesulitan merekam data.
Utamanya di daerah Papua dan Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, dan Sulawesi Barat.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian barat, wilayah Sumatera yang cakupannya lebih rendah dibanding rata-rata nasional adalah di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
"Kami mohon dukungan dari semua masyarakat yang ingin mencoblos ayo datang ke Dinas Dukcapil atau beritahu kami agar kami jemput bola mendatangi penduduk," kata Dirjen Zudan.
Zudan menjelaskan khusus pengadaan blanko KTP-el, Mendagri Tito Karnavian sudah mengajukan tambahan anggaran untuk penyediaan blanko ke Menteri Keuangan Sri Mulyani sebanyak 25 juta keping.
Baca: Dirjen Dukcapil Pastikan Layanan Adminduk Tetap Buka di Hari-H Pencoblosan
"Ibu Menkeu sudah memenuhi tambahan anggaran pengadaan blanko sebanyak 25 juta keping. Maka suket tahun ini kita cetak semua,” kata Zudan.
“Disdukcapil Kab/kota saya minta tidak lagi mengeluarkan surat keterangan tanda sudah merekam KTP-el. Setiap orang datang melakukan perekaman KTP-el dan sudah print ready record (PRR) agar segera dicetak KTP-elnya," lanjutnya.
Pakar Hukum Administrasi ini meminta kedisiplinan para Kepala Dinas Dukcapil Kab/kota menuntaskan perekaman dan pencetakan KTP-el sebab blanko sudah tersedia.
Bagi daerah yang blankonya sudah habis segera mengambil ke pusat, bisa juga mengambil via provinsi atau melalui kantor perwakilan di Jakarta.
"Jika stok blanko menipis segera ambil ke pusat. Tidak perlu menunggu sampai blanko habis," ujarnya.
Zudan Arif Fakrulloh juga mengumumkan bahwa Dukcapil tetap melayani masyarakat termasuk saat Hari-H pencoblosan, yakni Rabu, tanggal 9 Desember 2020.
Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melakukan perekaman KTP-el sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak.
Dirjen Zudan memastikan petugas Disdukcapil telah melengkapi diri dengan masker dan face shield serta sarung tangan.
Sehingga masyarakat tak perlu takut datang ke kantor Disdukcapil guna melengkapi data dalam perekaman KTP-el.
“Kami juga menerapkan protokol Covid-19, warga yang datang tak usah khawatir petugasnya menggunakan sarung tangan, masker, face shield, sering cuci tangan atau memakai hand sanitizer," ujarnya.