Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin meminta masukan dan saran saat bersilaturahmi ke Rumah Maiyah, kediaman Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.
Dalam kesempatan tersebut Sabrang Mowo Damar Panuluh, putra Cak Nun yang juga dikenal sebagai Noe Letto bicara soal kegalauan anak muda dan milenial saat ini.
Khususnya mengenai potensi perpecahan dan konflik akibat berbagai rumor yang masif di media sosial.
Baca: Cerita Kartika Putri Nego Habib Usman bin Yahya Agar Bisa Kembali ke Dunia Entertainment
"Saya sebagai anak muda, mengalami kebingunan di ruang sosial media, perpecahan sangat kelihatan," kata Sabrang, Minggu (14/10/2018).
Menurut dia, kondisi ini terjadi akibat pengguna media sosial di Indonesia selalu kesulitan dalam menemukan sumber informasi primer.
Justru yang tersedia hanya rumor yang disebar siapa saja di media sosial.
Baca: Jadi Trending Topik di Twitter, Festival Keraton ASEAN Akan Digelar Akhir Oktober
Rumor satu dilempar, dibalas dengan rumor lain, sehingga menimbulkan keretakan.
"Jangan mudah menyalahkan orang lain. Namun berilah kepada rakyat supaya melihat segala sesuatu dengan jernih, dengan sumber-sumber primer," kata Sabrang.
Dia pun memberikan contoh, bila ada keributan soal pangan di media sosial, sebaiknya menteri yang berkaitan langsung menjawab dan menjelaskan kondisi sebenarnya.
Sehingga tidak ada ruang untuk rumor.
"Kalau ada sumber primer langsung, orang tak mudah diombang-ambingkan desas-desus. Kalau isu ini tak di-manage dengan benar, yang ada hanya desas desus," kata dia.
Baca: Doa Cak Nun untuk Ma’ruf Amin
Intinya, Noe Letto, mengusulkan agar Pemerintah dan Negara harusnya memberi ruang wadah yang benar bagi masyarakat.
"Sehingga diskusi bisa benar dan sumbernya benar, jauh dari rumor," imbuhnya.