News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Perang Program Antara Jokowi dan Prabowo Belum Terjadi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Joko Widodo bersama Calon Presiden Prabowo Subianto saat berbincang disela sela rapat pleno penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). Jokowi dan Maruf Amin mendapatkan nomor urut 1 dan Probowo Sandi nomor urut 2. Tribunnews/Jeprima

Sedangkan untuk pasangan petahana, dia mengungkap, evaluasi meliputi program yang sudah dibuat Jokowi harus bisa tersosialisasi sampai tingkat akar rumput.

Baca: Hadiri Haul Gus Dur, Ganjar Pranowo: Semangat Beliau Begitu Terasa

Karena sejauh ini menurut dia, sosialisasi masif terhadap hasil kerja dan program-program pro rakyat Jokowi selama memerintah masih belum sampai ke masyarakat di desa-desa.

Meskipun partai pendukung sudah solid di beberapa daerah, namun dia menilai, mesin partai belum maksimal bergerak untuk mengampanyekan dan menepis isu hoaks yang ditujukan kepada Jokowi.

Selain itu menurut dia, Jokowi masih perlu ketegasan dalam penyampaian program karena banyak masyarakat yang belum tahu program mana yang sudah dikerjakan dan belum selama 4 tahun ini.

Lebih jauh ia juga memberikan rekomendasi untuk Jokowi dan Prabowo dalam merebut pemilih milenial yang belum terserap secara maksimal sepanjang 2018.

Dia berharap baik Jokowi maupun Prabowo benar-benar membikin strategi khusus untuk menarik perhatian pemilih milenial yang jumlahnya relatif banyak di Pilpres 2019.

Selain itu, elektabilitas Jokowi yang masih unggul dibanding Prabowo di beberapa wilayah, perlu menjadi perhatian khusus bagi pasangan nomor urut 02. Terutama pada mesin partai.

Sementara Jokowi, dia memberikan saran, jika ingin bertahan pada elektabilitas tinggi, perlu garapan serius terutama milenial.

"Harapan saya terakhir isu SARA sebisa mungkin bisa dicegah untuk dimainkan oleh kedua capres. Bagaimanapun isu tersebut sangat sensitif dan bisa memecah belah NKRI," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini