"Rumah saya di Solo ada di Kelurahan Kampung Baru, tetapi tidak layak untuk posko," jelasnya.
Dia mengaku akan berkantor di Posko BPN Prabowo-Sandi hingga Pilpres 2019 kelar.
"Saya di Posko Solo juga boleh, di Posko Papua juga boleh, di Posko Jakarta juga, ada namanya posko mobile," aku dia.
2. BPN ingin ubah kandang banteng
Diberitakan Kompas.com, Ketua Sekretariat Nasional Prabowo-Sandiaga, Mohamad Taufik mengatakan, timnya ingin mengubah anggapan, Jawa Tengah adalah basis pendukung PDI-Perjuangan dan partai-partai pendukung Joko Widodo-Amin Ma'ruf lain.
Ia menyebutkan, Jawa Tengah akan berubah menjadi basis pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Stigma itu mau kami ubah di 2019. Stigma Jawa Tengah adalah kandang banteng akan kami ubah jadi tumbuhnya lumbung PaDi alias Prabowo-Sandi," ujar Taufik ketika dihubungi, Rabu (2/1/2019).
Taufik mengatakan, tidak ada hal yang tak mungkin, termasuk merebut dukungan warga Jawa Tengah.
Pada Pilkada 2017, kata dia, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno awalnya dianggap remeh.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu, mengatakan, Anies-Sandiaga sempat diprediksi tak lolos putaran pertama.
"Tetapi kan akhirnya menang, yang penting jangan pernah lelah konsolidasi dan turun ke bawah saja," ujar Taufik.
Pendirian posko di sejumlah daerah di Jawa Tengah menjadi cara untuk merebut dukungan itu.
Taufik mengatakan, Sandiaga telah meresmikan 4 posko yaitu di Solo Raya atau Karanganyar, Pekalongan, Semarang, dan Kendal.
Posko tersebut akan menjadi tempat berkumpul para relawan Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah.