Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Situbondo, Jawa Timur siap memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Ketua JKSN Kabupaten Situbondo Lutfi Zainullah berharap, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 bisa membawa bangsa ke arah yang lebih baik.
"Mudah-mudahan pasangan yang sudah ditakdirkan Allah bertemu ini, mudah-mudahan membawa bangsa ke baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman, red)," kata Lutfi di Dapoer Livs Situbondo, Jawa Timur, Minggu (27/1/2019).
Baca: Airlangga Instruksikan Seluruh DPD Menangkan Golkar dan Jokowi
Dalam kesempatan tersebut hadir para kiai kampung yang mewakili seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.
Kegiatan dilakukan dalam rangkaian Safari Kebangsaan VI menyusuri 'tapal kuda' Propinsi Jawa Timur.
Lutfi mengatakan, para kiai kampung yang hadir dalam kesempatan ini mewakili semua kecamatan yang ada di Situbondo.
Baca: Hal-hal yang Tidak Bisa Dilakukan Liliyana Natsir Saat Jadi Atlet
"Para kiai kampung inilah yang setiap hari beraktivitas di musala, pedesaan, memimpin tahlil, tarikat, majelis zikir di daerahnya," ungkap Lutfi.
Ia menambahkan, para kiai kampung itu sengaja diundang dan dihadirkan untuk mengetahui bahwa informasi dan isu yang beredar tentang Jokowi tidak benar atau hoaks.
"Insyaallah, kehadiran semua ini dalam rangka menerima informasi utuh bahwa tidak benar Jokowi anti-Islam," ungkapnya.
Litfi menjelaskan sejak awal mengetahui bahwa Jokowi sudah bergelar haji.
Baca: Peserta Indonesia Offroad Expedition 2019 Andalas Bakal Jelajahi Belantara Sumatera
Menurut dia, gelar haji itu bukan sekadar kiasan. Tapi, kata dia, gelar yang layak diperoleh ketika seseorang telah menunaikan rukun Islam kelima atau ibadah haji di tanah suci Mekkah
"Jadi, keislaman Pak Jokowi tidak usah dipertanyakan," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa sekarang dikembangkan isu Jokowi anti-ulama, anti-ajaran agama Islam.