Pertama, disebabkan karena terjadi apatisme politik di masyarakat.
Kedua, karena kalangan terpelajar menunjukkan sikap protes terhadap politik.
"Ini sifatnya ideologis. Kalangan terpelajar merasa pemilu tidak mampu merubah kondisi," kata Ikram.
Diketahui, data didapat dari survei yang digelar 18-25 Februari 2019.
Sebanyak 1.200 responden yang dipilih dengan multistage random sampling.
Metode pengumpulan data dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini 2,9 persen
BERITA REKOMENDASI