TRIBUNNEWS.COM - Sejarah mencelupkan jari ke tinta ungu setelah menggunakan hak pilih atau mencoblos ternyata berasal dari India.
Mencelupkan jari ke tinta ungu setelah mencoblos telah menjadi tradisi sejak lama dalam pemilu yang diselenggarakan di Indonesia.
Hal itu dilakukan sebagai tanda bahwa warga negara Indonesia tersebut terah menggunakan hak pilihnya dalam pemilu dan menghindari kalau-kalau ada warga negara yang berniat curang, memilih lebih dari satu kali.
Pemilihan Umum (Pemilu 2019) telah berlangsung hari Rabu (17/4/2019).
Baca: 5 Pasangan Artis Ini Selfie Sambil Pamer Jari Bertinta Ungu Usai Ikuti Pemilu 2019
Baca: Intip Gaya Para Artis Pamer Jari Bertinta Setelah Mencoblos
Potret jari kelingking dengan tinta ungu pun memenuhi media sosial sebagai bukti mereka telah menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019.
Aksi mencelupkan jari ke dalam tinta ungu setelah mencoblos pada Pemilu 2019 ini tidak muncul begitu saja.
Metode mencelupkan jari ke tinta ini ternyata memiliki cerita asal mulanya.
Penasaran? Ini dia cerita asal mula mencelupkan jari tangan ke tinta setelah mencoblos dalam Pemilu.
Baca: Tak Mau Celupkan Jari ke Tinta Ungu Setelah Mencoblos, Seorang Pemilih di Blitar Lukai Petugas
Baca: Nicholas Saputra Unggah Foto Selfie Pertama dengan Jari Bertinta sebagai Rasa Cinta Demokrasi
1. Siapa yang Memproduksinya?
Mengutip Firstpost, Rabu (17/4/2019), metode mencelupkan tangan ke dalam tinta dipelopori oleh India.
Tinta tersebut diproduksi oleh Mysore Paints and Varnish Limited, sebuah usaha pemerintah Karnataka.
Mysore Paints and Varnish Limited adalah satu-satunya produsen tinta yang resmi.
Baca Juga : Ini Asal Muasal Kenapa Wajib Menyelupkan Jari ke Tinta Setelah Mencoblos Dalam Pemilu
Disimpan dalam botol, tinta tersebut didistribusikan ke seluruh tempat pemungutan suara di India.