Hampir 900 juta warga India mencelupkan jari ke tinta usai menggunakan hak suara mereka dalam pemilu.
Baca: Alasan Jessica Iskandar Celupkan Dua Jari di Wadah Tinta
Baca: Tutorial Membersihkan Tinta Ungu Pemilu, dari Losion Anti Nyamuk hingga Lem Kertas Cair
2. Kapan Diperkenalkan?
Metode ini mulai diperkenalkan pada tahun 1962.
Pada pemilu demokratis pertama, India pernah mengalami masalah serius terkait pencurian identitas.
Barulah pada pemilu ketiga tahun 1962, memberi tanda dengan tinta di jari mulai diterapkan.
Saat itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja sama dengan Kementerian Hukum, Laboratorium Fisik Nasional dan Perusahaan Pengembangan Penelitian Nasional untuk penyediaan tinta yang sulit dihapus untuk pemilihan Perlemen India.
Mereka lantas menggandeng Mysore Paints untuk memproduksi tinta tersebut.
Sejak saat itu, memasukkan jari ke dalam tinta pun diberlakukan di setiap pemilihan umum di India.
Hingga akhirnya, metode mencelupkan jari ke tinta ini diikuti oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.
Mysore Paints sendiri telah mengekspor tinta produksinya ke lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
Dikutip dari Businesstoday, Rabu (17/04/2019), perusahaan menjual satu botol ukuran 10 ml dengan harga Rs 183 atau Rp 36 ribu.
Satu botol tinta cukup untuk dipakai sekitar 700 orang.
Berkat itu, perusahaan yang didirikan pada tahun 1937 ini sukses meningkatkan lapangan kerja lokal.
Kini perusahaan itu tidak hanya memproduksi tinta, tapi juga cap dan cat persediaan untuk tank perang kepada Kementerian Pertahanan menurut Business Insider.
Baca: Celupkan Jari ke Tinta Usai Nyoblos, Hotman: Kok Kayak Syahrini
Baca: Tingkah Lucu Shafeea Ahmad Saat Minta Mulan Jameela Menggosokan Tinta di Kelingkingnya