Setelah itu mereka melakukan pengunggahan data C1 yang tersebar di beberapa tempat.
Hal itu dijelaskan oleh Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan yang membenarkan pihaknya saat ini melakukan input di beberapa tempat.
"Iya kemarin itu hanya satu hari saja. Malam selesai karena ingin mengetahui hitung cepat. Sekarang, kita ada di beberapa tempat untuk input C1," jelasnya kepada Tribun di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Selasa (23/4)
Alasannya, kata Ferry, karena formulir C1 plano tersebut adalah hal yang krusial bagi penghitungan suara.
Baca: BPN Sebut Real Count Prabowo-Sandi Dipusatkan di DPP Gerindra, Petugas Ungkap Fakta Berbeda
Terlebih, melakukan input data harus benar-benar fokus dan tidak enak apabila ada orang yang lalu lalang, mengganggu konsentrasi relawan yang bekerja.
"Kalau di ruangan besar begitu, tidak kondusif lah. Jadi, ada beberapa tempat untuk unggah dan juga penyimpanan. Di sekitar sini juga ada," ungkap dia.
Saat ditanya mengenai lokasi persisnya, Ferry meminta kepada Tribun untuk tidak mempublikasi karena ada beberapa pertimbangan.
Baca: KPU Diminta Rekapitulasi Ulang Berbasis C1 Plano
Namun demikian, dia menjelaskan bahwa banyak relawan dan juga partai politik pendukung memiliki data yang nantinya juga akan membantu proses penghitungan C1.
"Partai pendukung punya masing-masing. Relawan juga ada sendiri-sendiri, kita juga punya sendiri. Nanti ini akan saling mengisi," imbuh dia.
Hal serupa dikatakan oleh Koordinator Nasional Ruang Sandi, Dimas Akbar. Kata dia, tidak ada lokasi khusus untuk melakukan unggah C1. Baginya, terlalu rawan apabila lokasi mereka diketahui. Bagaimanapun, jelas dia, perihal pengunggahan data melalui sarana teknologi.
"Kami khawatir apabila data yang kami unggah ini di-hack. Jadi, memang tidak ada lokasi khusus. Kita bisa saja upload di kedai kopi atau di tempat kerja para relawan. Bisa juga di rumah salah satu relawan," urainya.
Salah satu tempat yang Senin (22/4) malam dilakukan pengunggahan data berada di salah satu kedai kopi terkenal di Jakarta Selatan. Mereka menyewa satu ruangan khusus bagi tim untuk mengunggah data.
Dari kedai satu ke kedai lainnya, merupakan hal yang biasa mereka sambangi hanya untuk memasukkan form C1.
"Biasa kami begitu. Semalam itu kami di .....(nama kedai kopi) di lantai dua, karena murah sekalian kami sewa. Sekarang kami tersebar di Jakarta, Banten, sama Depok," jelas dia.