Sejauh ini sudah 13.700 data yang masuk berdasar pada foto formulir C1 yang dikirimkan oleh relawan dan saksi di lapangan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp serta call centre. Hal itu dilakukan mereka agar lebih memudahkan masyarakat untuk melapor.
Dari Ruang Sandi, data juga akan masuk ke tim Badan Pemenangan Nasional (BPN). "BPN ini relawannya banyak. Kami hanya salah satu saja yang melapor ke mereka," ucapnya.
Siapkan 500 Plastik Container
Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Lukman Edy mengatakan relawan dan juga kader partai politik pendukung, masih akan tetap bekerja di Hotel Grand Melia Jakarta hingga 22 Mei 2019.
Hal itu guna melakukan input data C1 dari saksi, relawan, maupun bantuan dari partai politik.
"Data yang masuk ini menjadi hasil real count kami dan akan kami lakukan rilis setiap harinya sekaligus untuk membongkar kebohongan data yang dimiliki kubu BPN," tegas dia.
Bahkan jelas dia akan ada data C1 manual sebanyak 500 plastik container besar yang sudah disiapkan PDIP untuk TKN.
Dari hal itu, pihaknya ingin benar-benar memastikan data tersebut benar adanya dan tidak ada satupun suara yang tercecer.
Petugas input data di Hotel Gren Melia sebanyak 50 orang juga bekerja selama 24 jam bergantian untuk memasukan data. Dananya, berasal dari TKN langsung.
"Kita siapkan semuanya. Sumber dana dari kami semua," ujarnya.
Salah satu yang diungkap olehnya adalah data BPN yang menyebutkan menang sebanyak 60 persen di Bangka Belitung dan pasangan Jokow-Maruf dengan angka 39 persen.
Baca: KPU RI Tak Tutup Kemungkinan Kesalahan Input Data C1 ke Situng karena Faktor Kesengajaan
Namun, jelas dia, data tersebut tidak valid, karena penghitungan mereka Jokowi-Maruf menang 64 persen dan Prabowo-Sandi di angka 35 persen.
"Data dari KPU sementara ini, kami menang 66 persen dan Prabowo-Sandi di angka 33 persen," jelasnya.
Setelah ditelusuri, kata dia, data BPN yang diumumkan hanya berdasar pada dua TPS saja. Sementara TPS lainnya tidak dihitung.