Sedangkan Quick Count dari lembaga survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network menyatakan Jokowi-Maruf kalah di Bengkulu.
Secara nasional, Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dari data masuk 100 persen, yang diakses 20.17 WIB, Jumat (19/4/2019), Jokowi - Ma'ruf mendapat suara 55,62 persen, sementara Prabowo - Sandi 44,38 persen.
Namun, di Bengkulu, Jokowi-Maruf kalah dengan perolehan 46,62 persen dan Prabowo-Sandi menang dengan perolehan 53,38 persen.
LSI Denny JA
Sementara, lembaga survei LSI Denny JA menyatakan Jokowi-Maruf unggul sangat tipis di Bengkulu.
Menurut quick qount LSI, Bengkulu Jokowi-Maruf menang tipis dengan perolehan 50,1 persen.
Adapun secara nasional, Jokowi-Ma'ruf unggul 55,44 persen dari paslon 02, Prabowo-Sandi sebesar 44,56 persen dengan data masuk sebesar 95,55 persen.
Burhanudin Muhtadi dari Indikator Beri Jawaban
Terkait perbedaan hasil quick count Indikator dengan real count KPU di laman resmi KPU, Burhanuddin Muhtadi memberikan jawaban.
Melalui akun twitternya, Burhanuddin mengatakan perbedaan hasil itu karena margin of error (MoE) di Bengkulu yang cukup besar yakni 7,32 persen.
Hal ini karena sampel yang dipakai Indikator sedikit.
"Media seharusnya memberitakan secara lengkap. @indikatorcoid melaporkan margin of error per provinsi. Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32 persen. Dgn prediksi 01 sekitar 52 persen vs 47 persen buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan," tulisnya.
Sedangkan untuk Poltraking dan Indobarometer, Burhanuddin Muhtadi menduga MoE yang dipatok sebesar 1 persen itu hanya untuk tingkat nasional.