"Yuk yuk ke sana (ruang berikutnya)," ajak Arief Budiman kepada awak media, di lokasi, Jumat (26/4/2019).
Ketiganya lalu berjalan lurus ke arah timur menyusuri lorong.
Baca: Jungkook BTS Akhirnya Mau Dipanggil Oppa setelah Bertahun-tahun Selalu Protes Tak Suka
Mereka berhenti di dekat lift.
Di sebelah kiri lift itu, ada sebuah pintu yang tersemat akses kontrol sidik jari dengan tanda peringatan pada daun pintu bagian depan "Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk".
Ketika pintu tersebut dibuka, berjarak 4 meter di depannya, kembali ditemui pintu warna keabu-abuan.
Ternyata di dalamnya menampung rak-rak server warna hitam pekat setinggi 2 meter.
Kabel-kabel kombinasi warna putih dan biru terlihat menumpuk di atas rak server itu.
"Ini server yang selama ini diisukan ada di luar negeri," ucap Arief Budiman kepada dua perwakilan Bawaslu RI, saat meninjau ruangan server.
Untuk menginjakkan kaki ke ruangan ini, Arief, Afifuddin dan Abhan harus lebih dulu melepaskan alas kaki.
Baca: Pengamat: Masih Jauh PAN Akan Bergabung dengan Koalisi Jokowi
Nampak terlihat Arief menjelaskan segala isi ruangan tersebut kepada Abhan dan Afifuddin.
Hal itu terlihat dari gerakan tangan sang Ketua KPU RI.
Seusai tinjauannya yang tak kurang dari 2 menit, ketiganya kemudian lanjut melihat langsung ruang para petugas IT KPU yang berada di lantai 2 Gedung.
Dari sini, awak media tak diperkenankan mengikuti mereka.
Setelah menyudahi seluruh rangkaian kegiatan tinjauan, Abhan menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Kantor KPU RI guna memastikan rekomendasi mereka terkait perbaikan dalam proses input data C1 ke dalam Situng.
Katanya, ia puas dengan kerja tim KPU yang merespon baik dengan menindaklanjuti rekomendasi mereka.
"Kami sudah ditunjukan kepada tim yang mengerjakan itu dan respon baik, bahwa apa yang kami harapkan sudah ditindaklanjuti KPU," ungkap Abhan.