Yunarto menyebutkan, koalisi yang sebenarnya itu seharusnya baru terbentuk secara legal ketika hasil sudah ditentukan.
"Koalisi itu kan secara legal baru akan terbentuk ketika kekuasaan sudah terbentuk, ketika kemudian kalau kita mau bicara secara praktis, koalisi itu baru terbentu di barisan yg menang ketika bagi-bagi menteri sudah terjadi, dan ketika barisan oposisi sudah mengetahui porsi bagian kekuasaan misal di DPR," papar dia.
"Sekarang semua masih dalam konteks bicara di kode etik saja," tandas Yunarto.
Simak videonya mulai menit ke 8.10:
Jubir BPN Sebut Sikap Koalisi Demokrat akan Diungkap Petinggi Partai
Dalam acara yang sama, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menanggapi pernyataan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Baca: Sekjen PAN Bantah Rumor akan Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandiaga
Baca: 5 Komisioner KPU Disebut Diusung Parpol Koalisi Prabowo, Ini Pendapat Mahfud MD
Diketahui sebelumnya Ferdinand menyatakan, apabila Joko Widodo (Jokowi) yang ditetapkan sebagai pemenang, maka Demokrat bebas untuk memilih sikap politiknya.
Andre menuturkan bahwa sikap Demokrat bukan dicetuskan oleh Ferdinand.
"Ya silakan tanya ke Partai Demokrat itu kan Ferdinand Hutahaean ya, berbeda dengan pernyataan petingginya," ujar Andre.
Menurutnya apabila ada sikap partai secara resmi akan diungkap oleh petingginya.
"Kalau sikap resminya Demokrat tentu akan disampaikan oleh ketua umum dan kabinet, bukan pernyataan Ferdinand Hutahaean," kata Andre yang dihubungi via telewicara.
Sebelumnya ia menegaskan bahwa hingga saat ini koalisi partai kubu 02 masih tetap solid.
Baca: Tanggapan BPN soal Kader Demokrat yang Ancam Keluar Koalisi Prabowo-Sandi
Baca: Kader Partai Demokrat Teriak di Hotel Sultan, Ancam Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi
"Tapi yang ingin saya pastikan, saat ini koalisi kami sangat sangat solid sampai saat ini."
Menanggapi adanya isu perubahan koalisi partai di kubunya, Andre menuturkan hal itu sebagai hal yang wajar.