News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

6 Berita Bohong yang Beredar Saat Kerusuhan Jakarta 21-22 Mei

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kericuhan peserta aksi unjuk rasa terus terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim arah perempatan jalan Sabang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam. Hingga Kamis dini hari, sebagian peserta aksi sudah digiring aparat kemanan untuk membubarkan diri. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Berdasarkan ketentuan paling lambat 35 hari tersebut, maka pengumuman atau penetapan hasil pilpres 2019 jatuh pada 22 Mei 2019 terhitung sejak hari pemilihan umum pada 17 April 2019.

Dengan demikian, penetapan rekapitulasi hasil pemilu 2019 oleh KPU pada 21 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB, tidak menyalahi aturan dan masih berada dalam rentang waktu yang ditetapkan undang-undang.

5. Kapolri: Masyarakat Boleh Ditembak

Beredar sebuah postingan video di media sosial yang menampilkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang tampak berbicara dengan anggotanya.

Postingan video tersebut diikuti narasi "masyarakat boleh ditembak,ditembak pakai senjata yang dibeli oleh uang masyarakat".

Setelah ditelusuri faktanya video tersebut sudah mengalami pengeditan dan dipotong.

Dalam video yang asli yang dimaksud Kapolri Jenderal Tito Karnavian adalah orang yang bawa parang dan mau membunuh masyarakat yang identik dengan anggota geng motor.

Kapolri ketika itu bertanya, "Jika ada orang yang bawa parang ingin membunuh masyarakat, apakah boleh ditembak?" 

Jadi bukan boleh menembak masyarakat akan tetapi boleh menembak orang yang ingin membunuh masyarakat.

6.  Penculikan Massal Yang Dilakukan Oleh Tentara China

Beredar pesan berantai di Whatsapp yang berisi informasi : Hati hati buat yang mau ikut ke Jakarta.. kalo ada jemputan gratis yang supirnya gak kenal jangan mau.. soalnya ada rencana penculikan massal dan tentara China sudah Standby di tempat tempat khusus dengan senjata lengkap.. info dari Koramil Sebarakan ke grup biar tau, info valid dari caleg Gerindra.

Demikian pesan berantai yang menyebar tersebut. Anda sempat menerimanya juga?

Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan soal pasukan sipit sipit dari negeri seberang itu tidak ada dalam jumpa pers di kantor Kemenkopolhukam Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat Rabu (22/5/2019).

Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi dan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep S.

Berita hoaks tentang masuknya tentara China ini telah beredar lama yaitu pada tanggal 19 Desember 2018, di Facebook pernah ditemukan postingan yang berisi informasi bahwa sebanyak 500 ribu tentara asal China sudah berada di indonesia dan mereka siap menghanguskan seluruh indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini