News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kejanggalan Kematian Harun di Aksi 22 Mei, Keluarga Dilarang Melihat hingga Jenazah Diberi Nama Mr X

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa kejanggalan ditemukan dalam meinggalnya Harun Al Rasyid (15)  saat aksi 21 Mei.

Sebelum meninggal dunia dalam aksi 22 Mei tersebut, Harun sempat pamit kepada kedua orang tuanya.

Hal ini diceritakan oleh  orang tua Harun, Didin Wahyudi dan Yuni, Senin (27/5/2019), dalam wawancara dengan tvOne yang diunggah di saluran YouTube tvOneNews, Senin (27/5/2019).

Yuni mengatakan anaknya pergi dari rumah sejak Selasa (21/5/2019).

Saat itu, kata Yuni, Harun berpamitan untuk bermain layang-layang sepulang sekolah.

Ia meminta uang Rp 5 ribu pada Yuni untuk membuat layangan bersama teman-temannya.

Baca: Pembunuh Bayaran Kerusuhan 22 Mei Konsumsi Zat Kimia, Polisi : Urinenya Positif Amphetamine

Baca: Politisi NasDem: Tak Perlu TGPF Kerusuhan 22 Mei

Namun, hingga tiba waktu berbuka, Harun tak kunjung pulang ke rumah.

Keluarga masih menanti kehadiran Harun yang biasanya memang mengadakan berbuka bersama temannya.

Hingga sahur pada Rabu (22/5/2019) Harun juga tak kunjung pulang ke rumah.

Selepas berbuka, keluarga pun memutuskan untuk mencari Harun di tempat ia biasa bermain.

Beberapa temannya mengatakan bahwa Harun pergi ke daerah Slipi sejak Selasa (21/5/2019).

Belum selesai dalam pencarian, Didin dan Yuni di telepon untuk segera pulang ke rumah.

Baca: KPAI Dalami Dugaan Keterlibatan Guru Ngaji Ajak Anak-anak Ikut Aksi 22 Mei

Baca: Dokter Dodi Suardi Minta Maaf, Tak Menyangka Postingannya Soal 22 Mei Jadi Masalah

Selang beberapa waktu setelah pencarian Didin dan Yuni, tim relawan mendatangi rumah Harun untuk mencocokkan korban yang mereka temukan.

Tim relawan mencoba mencari data berdasarkan korban yang ada di Rumah Sakit (RS) Dharmais, Jakarta.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini