Sedang pembukaan dibuka Ketua TKN Erick Thohir.
"Apa yang dia sampaikan semuanya kebohongan belaka dan halusinasinya dia saja," ujar Lukman.
Lukman pun menjelaskan, materi kecurangan bagian dari demokrasi diisi oleh instruktur dari panitia dan direktorat saksi, yang konteksnya juga soal inventarisasi potensi-potensi kecurangan dalam demokrasi.
"Kami menginventarisasi kemungkinan kecurangan yang akan dilakukan oleh pihak lawan, sehingga bisa diantisipasi oleh saksi 01," jelasnya.
Respons Moeldoko
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko angkat bicara soal kesaksian Hairul Anas Suaidi di persidangan sengketa Pilpres 2019 yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam keterangannya, Hairul Anas yang juga keponakan dari Mahfud MD ini mengungkapkan pernah mendapat materi dari Moeldoko yang menyatakan kecurangan bagian dari demokrasi.
Atas hal itu, Moeldoko menjelaskan pembekalan yang disampaikan dirinya lebih pada konteks untuk mengingatkan agar para saksi lebih waspada dalam melihat situasi.
"Konteksnya adalah saya selaku (wakil ketua) TKN memberikan pembekalan kepada para saksi. Intinya supaya para saksi lebih waspada, lebih hati-hati," ungkap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Baca: Penjelasan Pimpinan KPK Terkait Kembalinya Irjen Firli ke Mabes Polri: Dapat Posisi Baru
Baca: Setelah Sunan Kuning, Lokalisasi Gambilangu Semarang Juga akan Ditutup
Baca: Hadirkan Produk Properti yang Berkualitas, Harga Terjangkau
Baca: Ketua KPU Anggap Dua Saksi Ahli Cukup Menjelaskan Persoalan yang Dipermasalahkan Kubu 02
Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan itu menuturkan, ketika memberi pembekalan, dirinya menyampaikan dalam sebuah demokrasi yang mengedepankan kebebasan, apa saja bisa terjadi termasuk kecurangan.
Sehingga dia mengingatkan para saksi Jokowi-Ma'ruf Amin agar bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak meninggalkan TPS.
"Jadi ceritanya dalam sebuah demokrasi yang mengedepankan kebebasan, apa saja bisa terjadi. Termasuk juga kecurangan, bisa terjadi. Untuk itu kalian para saksi harus bekerja sungguh-sungguh, berikutnya kalian harus militan," kata Moeldoko.
"Jangan banyak meninggalkan tempat, bahkan yang pakai kacamata saya tegaskan, kalian yang menggunakan kaca mata maju ke depan agar sungguh sungguh memahami apa yang dikerjakan oleh para penghitung suara itu," imbuhnya lagi.
Menurut Moeldoko, kesaksian Hairul Anas yang mengatakan bahwa kecurangan bagian dari demokrasi adalah "ngawur".
Baca: Sembilan Ibu Rumah Tangga Ditangkap Main Judi, Ini yang Dilakukan Polisi
Baca: Tim Kuasa Hukum Jokowi-Ma’ruf Tak Akan Hadirkan Banyak Saksi
Sebab dirinya tak pernah sama sekali mengajarkan kecurangan kepada saksi-saksi Jokowi-Ma'ruf Amin.