Tim hukum Prabowo-Sandiaga minta maaf pada ahli KPU: Tanpa maksud saya merendahkan Profesor.
JAKARTA, KOMPAS.com - Iwan Satriawan, selaku tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meminta maaf pada ahli Komisi Pemilihan Umum (KPU), Marsudi Wahyu Kisworo.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Iwan pada akhir persidangan sengketa pilpres.
Ia memohon maaf jika saat bertanya dalam sidang terkesan merendahkan.
"Tanpa maksud saya merendahkan Profesor," ujar Iwan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (20/6/2019).
Baca: Terkait Sidang MK, Reaksi Jokowi soal Tuduhan hingga KPU Ragukan Saksi Kubu Prabowo
Baca: 10 Rangkuman Hasil Sidang MK, Tim Prabowo Minta Maaf, Hakim MK Sebut Allah, Baginda dan Situng
"Kalau ada saya memaksa Prof untuk menjawab di luar ranah keilmuan Prof, saya mohon maaf," tambah dia.
Meski demikian, Iwan ingin menegaskan bahwa tim hukum 02 merasa ada ruang kosong yang belum dijawab Marsudi.
Ruang kosong mengakibatkan pertanyaan besar tentang jaminan KPU terhadap sistem penghitungan yang digunakan.
Saat mendapat kesempatan bertanya kepada Marsudi, Iwan memang sempat mencecar dengan pertanyaan-pertanyaan.
Namun pertanyaannya dinilai Majelis Hakim tidak sesuai dengan keilmuan Marsudi.
Kepada Iwan, Marsudi menjelaskan bahwa dia adalah arsitek sistem penghitungan suara KPU pada 2003.
Namun Iwan beranggapan bahwa Marsudi juga pihak yang membuat Situng sampai menyiapkan visualisasi website.
Marsudi menjelaskan bahwa dia hanya merancang sistemnya.
Sedangkan pihak yang membangun atau mewujudkan rancangannya adalah pihak lain yang ditunjuk KPU.