Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini memberikan kometar atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) di sidang putusan sengketa Pilpres 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini mengomentari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019.
Diwartakan sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga.
Putusan tersebut dibacakan Anwar Usman, Ketua MK yang memimpin sidang di Gedung MK, Jakarta, Kamis (27/6/2019) pukul 21.15 WIB.
Baca: Prabowo Subianto Dituduh Antidemokrasi, Faldo Maldini Membantah: 3 Kali Ikut Pemilu Kalah Semua
Baca: Tanggapi Keputusan MK Soal Sengketa Pilpres, Faldo Maldini: Kekalahan Prabowo Bukan Kekalahan Ulama
"Dalam pokok permohonan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ucapnya.
Dengan demikian, pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Maruf Amin akan memimpin Indonesia periode 2019-2024.
Melalui saluran YouTube pribadinya, Faldo Maldini menilai kekalahan Prabowo Subianto di Pilpres 2019 bukanlah kekalahan ulama.
Ia lantas membeberkan alasannya dapat berkata demikian.
Mulanya Faldo Maldini berharapa para elite untuk berkata jujur.
"Gua pengen elite itu bicara sebenarnya enggak perlu ada fakta yang ditutupi, bila ada hal yang perlu menjadi pelajaran tentu akan menjadi ilmu yang sangat baik bagi generasi ke depan, terutama perihal sidang mk ini, " kata Faldo Maldini dikutip TribunJakarta.com, pada Jumat (28/6/2019).
Menurut Faldo Maldini, perseteruan antara kubu Jokowi-Maruf dengan Prabowo-Sandiaga tidak akan abadi.
Baca: Faldo Maldini Respect Pada Sikap Prabowo Subianto : Kalau Dia Anti Demokrasi Udah Dibikin Ribut
Baca: Andre Rosiade Sebut Pernyataan Faldo Maldini dalam Videonya Hanya Sekedar Mencari Sensasi
"Perseteruan 01 dan 02 bukan perseteruan abadi, dan ingin menyadari hal ini dalam persepktif ke depan, sehingga kita bisa sama-sama belajar," kata Faldo Maldini.
Faldo Maldini lantas mengatakan bahwa kekalahan Prabowo-Sandiaga bukan kekalahan bagi para ulama yang mendukung.
"Buat gua kekalahah Pak Prabowo dan Pak Sandi bukan kekalahaan para ulama, karena menurut gua mari kita tempatkan ulama di tempat sebenarnya," kata Faldo Maldini.