Cak Imin menilai, kader PKB mumpuni dna layak menjadi pembantu presiden.
Namun terkait namanya, Cak Imin mengaku ia tak menawarkan diri.
"Kalau saya enggak. Pokoknya tak sebutin ini nama-namanya, Pak. Dipilih sendiri, dipilih monggo," kata dia.
Dalam sebuah kesempatan lain, Cak Imin juga berharap paratainya mendapat jatah menteri sebanyak 10 kursi.
Baca: Soal Parpol Gabung Koalisi Jokowi, Pengamat Sebut Konsistensi PKS sebagai Oposisi Patut Diapresiasi
Baca: Saat Jokowi Tuangkan Air Minum ke Gelas Maruf Amin
"Semoga dari PKB yang masuk DPR ada 60 orang, dan semoga 10 menteri dari PKB," ujar Cak Imin dalam acara buka puasa bersama di rumah dinas Wakil Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019).
Hal ini sontak membuat hadirin tertawa yang disambut dengan tepuk tangan.
"Namanya juga doa masa enggak boleh. Kemarin saja banyak yang marah. Doanya sepuluh, yang dapat sembilan ya Alhamdulillah," kata Cak Imin.
Sementara itu, Partai Golkar ingin mendapat jatah 4-5 kursi menetri dalam periode pemerintahan Jokowi selanjutnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewas Pakar Partai Golkar, Agung Lakson.
Agung menilai, Golkar memiliki hak tawar di antara partai anggota koalisi lainnya.
Beberapa hal seperti menjadi pemenang kedua serta pengusung pertama Jokowi menjadi alasan Golkar mengklaim memiliki hak tawar.
"Kami kan partai pemenang kedua dan kami partai yang pertama kali mengusung Jokowi lebih dulu, bahkan dari PDI Perjuangan dan Nasdem," ujar Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (27/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Agung mengatakan, Golkar memiliki andil yang besar dalam kemenangan Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019.
Menurutnya, hal ini tidak terbatas hanya pada kampanye karena Golkar memiliki kader dan simpatisan yang besar.