News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tingkatkan Pendapatan Bisnis Iklan, Google Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Google Alphabet Inc memanfaatkan dua fitur terbarunya berteknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di dalam platform miliknya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Google Alphabet Inc memanfaatkan dua fitur terbarunya dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di dalam platform miliknya.

Melalui pemanfaatan AI ini, maka ke depan membantu Google untuk memonetisasi konten agar dapat menggenjot pendapatan di sektor bisnis.

“Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi fitur AI, Google akan meningkatkan pendapatan dari bisnis iklan lewat tampilan iklan video yang komprehensif, selain itu teknologi AI dapat menghapus beberapa pekerjaan kasar bagi pengiklan, " kata Vidhya Srinivasan, wakil presiden Google dan manajer umum periklanan, yang kembali ditulis Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Google Cloud Rilis Program Dukungan untuk Proyek Web3

Keterlibatan Google dalam teknologi AI bukan kali pertama yang dilakukan perusahaan Alphabet ini, sebelumnya pada awal tahun kemarin Google sempat melahirkan platform obrolan yang dibekali kecerdasan buatan (AI) bernama Bard.

Berbeda dengan chatbot lainnya AI dalam Google menggunakan LaMDA (Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog) milik Google untuk mendukung AI percakapan yang juga dapat memanfaatkan informasi dari web.

Selain itu, hal ini juga berbeda dengan Bing AI dari Microsoft, Bard tidak menyediakan catatan kaki di bagian bawah jawabannya.

Kemudian, di bawah kolom teks Bard juga terdapat keterangan bahwa "Bard mungkin akan menampilkan informasi yang tidak akurat atau menyinggung yang tidak mewakili pandangan Google."

Diketahui, selama satu kuartal terakhir, laba pendapatan bisnis Google terus mencatatkan penurunan yang tajam.

Dimana laba bersih perusahaan turun menjadi 15,05 miliar dolar AS atau sekitar 1,17 dolar AS per saham.

Anjlok tajam bila dibandingkan dengan pendapatan di tahun sebelumnya yakni mencapai 16,44 miliar dolar AS.

Hingga Google diam-diam mengurangi jumlah karyawan untuk menekan biaya pengeluaran ditengah ancaman krisis, seperti yang dikutip dari Reuters.

Khawatir tekanan ini semakin membebani pendapatan Google, akhirnya perusahaan Alphabet ini merilis fitur iklan berbasis AI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini