TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski bukan berlatar belakang militer, Ganjar Pranowo juga punya barisan pendukung dari kalangan militer.
Tak main-main, pendukung bakal capres dari PDIP tersebut mulai eks KSAU, eks KSAL, hingga terbaru mantan Panglima TNI.
Beberapa waktu lalu, para jenderal yang tergabung dalam organisasi Relawan Ganjar Punya Rakyat (Gapura) Nusantara itu mendeklarasikan diri di Jakarta Utara.
Saat itu, Ketua Pembina Relawan Gapura, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh menilai Ganjar menjadi sosok pilihan karena dinilai bisa melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo.
“Kita optimis Ganjar Pranowo menang Pilpres 2024,” ujar Bernard ketika itu.
Sebagai informasi, Bernard merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) periode 2002-2005.
Terbaru, kehadiran Jenderal (Purn) TNI Andika Prakasa dalam acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK menegaskan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo.
Sebelum kehadiran Andika Perkasa di acara Bulan Bung Karno, mantan Panglima TNI itu sempat berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Berikut daftar para jenderal pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
1. Jenderal (Purn) Andika Perkasa
Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengatakan, hingga saat ini tidak ada keputusan terkait ditunjuknya dirinya menjadi ketua tim sukses untuk bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo. Namun, ia mengaku siap jika mendapatkan tugas tersebut.
"Siap, kalau ditugaskan," ujar Andika usai puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Andika sendiri mendatangi acara tersebut dengan mengenakan batik berwarna merah yang bermotifkan naga.
Ia mengaku, belum ada obrolan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal peluangnya jadi tim sukses Ganjar.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menganggap masuknya nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai calon pendamping bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menarik.
Yunarto menyebut Andika bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar dalam menghadapi bakal capres lain, yakni Prabowo Subianto, yang juga merupakan pensiunan jenderal.
"Munculnya nama Andika menurut saya jadi menarik, karena lawannya dari Ganjar ini kan yang paling kuat saat ini Prabowo. Dengan kelengkapan sosok jenderal di sampingnya itu jadi kekuatan tersendiri," ujar Yunarto saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (23/6/2023) malam.
2. Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh
Bernard Kent Sondakh merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) dari 25 April 2002 hingga 18 Februari 2005.
Ia menjadi KSAL di era Presiden Megawati Soekarnoputri dan berakhir di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bernard Kent Sondakh lahir di Palopo, Sulawesi Selatan pada 9 Juli 1948.
Sehingga saat ini, ia berumur 74 tahun.
Ia memiliki istri bernama Henny Utami dan dikaruniai tiga anak.
Bernard Kent Sondakh merupakan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan-16 tahun 1970.
Bila menilik dari nama belakangnya yaitu Sondakh, ternyata ia masuk satu keluarga dengan artis sekaligus mantan politikus Angelina Sondakh.
Bernard Kent Sondakh adalah paman Angelina Sondakh.
Baca juga: Pengamat Sebut Anies dan Ganjar Capres Kere, Cawapresnya Kemungkinan Dipilih yang Punya Logistik
3. Marsekal (Purn) Agus Supriatna
Agus Supriatna adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).
Ia menjabat sebagai KSAL sejak 2 Januari 2015 hingga 18 Januari 2017 atau di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Agus Supriatna pernah menjabat sebagai Pangkoopsau II, Wairjen Mabes TNI, dan Kepala Staf Umum TNI.
Agus Supriatna lahir di Bandung pada 28 Januari 1959 sehingga saat ini umurnya 64 tahun.
Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1983 itu menikah dengan Bryan Timur Rachmawati dan memiliki tiga anak.
Pada September 2022, Agus Supriatna pernah dipanggil oleh KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan helikopter angkut Agusta Westland (AW)-101 2016-2017.
Sebab pengadaan helikopter AW-101 dilakukan pada saat Agus Supriatna menjabat sebagai KSAU.
Baca juga: Ganjar Ajak Kader PDIP dan Relawan Sumatera Utara Turun Lakukan Sosialisasi Hingga ke Desa
4. Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji
Agus Setiadji adalah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan.
Ia menjadi Sekjen Kemenhan pada 22 Februari 2019 hingga 6 Mei 2020 di era Jokowi.
Setelah pensiun dari TNI AL, Agus Setiadji bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Agus Setiadji lahir di Semarang pada 31 Agustus 1962 sehingga saat ini, umurnya 60 tahun.
Eks jenderal bintang tiga ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1985 dari kecabangan Korps Elektronika.
Terkait dukungan pada Ganjar, Agus Setiadji menjabat sebagai Ketua Gapura Nusantara.
Di akun Instagram-nya, ia mengunggah foto duduk bersama di samping Ganjar.
"Me and next President 2024 (Aku dan presiden selanjutnya 2024)," tulis Agus Setiadji.
Baca juga: PDIP Usulkan Kepala BNN-Kepala BNPT Dipimpin Jenderal Polisi Bintang 4 Atau Setara Kapolri
5. Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito
Ganip Warsito adalah mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP).
Ia menjadi Kepala BNBP selama sekira enam bulan yaitu pada 25 Mei 2021 – 17 November 2021.
Ganip Warsito lahir di Magelang pada 23 November 1963 sehingga usianya 59 tahun.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1986 ini juga menduduki jabatan sebagai Staf Khusus Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Bidang Kerja Sama Lembaga.
Di kemiliteran, Ganip berpengalaman dalam bidang infanteri (Kopassus) dengan jabatan terakhir di kesatuan adalah Kasum TNI.
Sama seperti Agus Setiadji, setelah pensiun dari TNI, Ganip juga bergabung dengan PDIP dan kini didaftarkan menjadi bakal caleg.
Baca juga: Profil Letjen Purn TNI Ganip Warsito, Masuk Daftar Caleg PDIP, Pernah Akui Siap Mati Demi Partai
6. Laksda TNI (Purn) Gofar Suwarno
Gofar Suwarno pernah menjadi Panglima Komando Armada II pada 1994 dan 1995.
Ia adalah lulusan AAL 1966.
Pada 2014, Gofar Suwarno menjabat sebagai Dirut PT Jangkar Nusantara Megah.
PT Jangkar Nusantara Megah merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi ransum untuk militer dan lainnya.
7. Marsdya TNI (Purn) Eris Heryanto
Eris Heryanto adalah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan periode 2010-2013.
Sebelum menjadi Sekjen, Eris Heryanto menjabat sebagai Inspektorat Jenderal di institusi yang sama.
Saat ini, Eris menjadi sebagai Komisaris Mandiri (Independent) dari PT Pelindo Jasa Maritim pada Maret 2023.
Ia merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1976 dan berasal dari Korps Penerbang Tempur.
Setelah purnatugas dari TNI AU, Eris pernah menjadi Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia dalam acara Jambore Pramuka Dunia ke-21 pada 2007 di London, Inggris.
Selain itu pada kurun 2008 - 2013, ia pernah menjadi Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia bidang Penanggulangan Bencana/Pramuka Peduli.
Eris pernah menjabat sebagai Sekretaris Jendral Panitia Penyelenggara Asian Games (Indonesia Asia Games Organizing Committee - INASGOC) 2018 dalam perhelatan akbar Asian Games 2018.
8. Marsdya TNI (Purn) Dede Rusamsi
Dede Rusamsi adalah mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI periode 6 Februari 2015 hingga 22 Oktober 2015.
Ia pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AU (WAKASAU) dan Wakil Gubernur Lemhanas RI.
Dede Rusamsi lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 19 Desember 1957 sehingga saat ini umurnya 65 tahun.
Ia merupakan almamater Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 1981 dari satuan Korps Penerbang (Tempur).
Dede Rusamsi juga menjadi komisaris di PT Tiga Pilar Sentosa dan memiliki hobi bermotor gede.
9. Laksdya (Purn) Mudjito
Mudjito merupakan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal).
Ia menjabat sebagai Wakasal pada 1999 hingga 14 Juni 2000.
10. Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin
Sosok eks jenderal lain yang ikut mendukung Ganjar Pranowo adalah Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin adalah mantan perwira tinggi TNI AD yang memiliki jabatan terakhir di kemiliteran sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).
Bahkan TB Hasanuddin dua kali menjadi Sesmilpres di era presiden yang berbeda yaitu Megawati Soekarnoputri (2001-2004) dan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2005).
Ia juga pernah menjadi ajudan Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno pada 1996 dan ajudan Presiden BJ Habibie pada 1998-1999.
TB Hasanuddin adalah lulusan Akabri (kini Akmil) tahun 1974 yang berpengalaman dalam bidang Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).
Pensiun dari TNI, TB Hasanuddin bergabung dengan PDIP dan kini menjadi anggota DPR RI Fraksi PDIP.
TB Hasanuddin juga merupakan kakak dari Jaksa Agung ST Burhanuddin.