Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) merilis Hasil Survey Harga Properti Residensial (SHPR) yang mengindikasikan harga properti residensial tumbuh pada Triwulan III/2021.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan itu tercermin dari kenaikan indeks harga properti residensial (IHPR) di Triwulan III/2021 sebesar 1,41 persen Year on Year (YoY).
“Pada Triwulan IV/2021 harga properti residensial diperkirakan masih tumbuh sebesar 1,19 persen YoY," ucap Erwin di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Kondisi kebangkitan bisnis properti akan menggerakkan ekonomi karena kontribusinya mencapai 15 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Di sektor pembiayaan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli properti residensial hingga mencapai 75,38 persen dari total pembiayaan," tambahnya.
CEO Pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady yakin demand terhadap kebutuhan residensial akan meningkat pesat.
Menurutnya, dalam sepuluh tahun ke depan Indonesia memasuki era golden age of home ownership.
"Ditunjang oleh pendapatan per kapita yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga KPR yang terjangkau, saya yakin bisnis properti di Indonesia akan semakin bertumbuh," ucap John.
Baca juga: Saat Pandemi, Broker Properti Dituntut Kreatif dan Inovatif
LPKR sebagai pengembang terkemuka akan menciptakan produk yang lebih inovatif untuk mendorong kebangkitan generasi dalam peningkatan kepemilikan rumah.
LPKR meyakini mulai awal tahun 2022 sektor properti bangkit. Saat ini pun penjualan sudah mulai menggeliat.
Selama 9 bulan pertama di tahun 2021, pra penjualan LPKR meningkat 71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Target LPKR tahun 2021 dapat mencapai 2 kali lipat penjualan dibandingkan tahun lalu.