TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2024 akan mencapai 4,7 - 5,5 persen dan terus meningkat hingga 5,6 persen di tahun 2025 mendatang.
Proyeksi ini mencakup pula potensi sektor properti nasional yang diprediksi akan tetap berada pada grafik yang bertumbuh.
Kondisi sektor properti di tahun 2024 diprediksi masih berada pada jalur yang relatif positif.
Optimisme sektor properti ini ditandai dengan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 1,96 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92 persen (yoy).
Baca juga: Pasar Properti Diprediksi Tetap Tumbuh di 2024, Anak Muda Didorong Miliki Hunian
Pengamat Properti Anton Sitorus mengatakan, sejumlah strategi hingga insentif disiapkan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri properti salah satunya adalah penetapan kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak ataupun apartemen siap huni, mulai November 2023-Desember 2024.
"Semua itu memberikan angin segar optimisme sebagai salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh. Pertumbuhan properti tahun ini akan diwarnai oleh tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar,” ujarnya dalam diskusi Property Outlook 2024 yang bertajuk “Potensi dan Strategi untuk Mencapai Kestabilan Pertumbuhan Properti di Tahun 2024”, pada 1 Februari 2024 di Marketing Office BSD City.
Acara yang diinisiasi Sinar Mas Land itu melibatkan sejumlah pembicara internal dan eksternal perusahaan.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Hermawan Wijaya, mengatakan melihat optimisme sektor properti di tahun 2024, BSDE menargetkan prapenjualan sebesar Rp 9,50 triliun pada 2024. Sebelumnya pada 2023, BSDE mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp 9,50 triliun yang melampaui target prapenjualan sebesar Rp 8,80 triliun.
Hermawan mengatakan, menghadapi tahun 2024, kondisi ekonomi global maupun nasional dapat mempengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti. Namun BSDE tetap berkeyakinan bahwa strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen akan dapat menjawab kebutuhan pasar.
Strategi bisnis yang tepat dengan berfokus pada kemitraan strategis dan juga pengembangan produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas. Selain itu diversifikasi portofolio produk dan geografis yang didukung oleh cadangan lahan yang luas menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan.
"Merujuk dari hasil kinerja perusahaan, kami sangat optimistis bahwa tahun ini industri properti akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air,” katanya.
Dalam menghadapi tahun 2024, terdapat beberapa tren yang diprediksi akan mempengaruhi pasar properti. Generasi milenial diprediksi akan tetap menjadi pasar terbesar industri properti hingga tahun 2045. Sementara peningkatan jumlah Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) di Indonesia dan wellness industry juga turut berpengaruh terhadap tren pertumbuhan industri properti di Indonesia.
Meskipun secara global sempat mengalami kontraksi, jumlah individu dengan tingkat kekayaan yang tinggi di Indonesia tetap tumbuh positif 12 persen (CAGR 2017-2022) dan menempatkan Indonesia dalam peringkat tiga besar negara dengan pertumbuhan UHNWI tertinggi di Asia. Tren lainnya yang kian menjadi sorotan adalah wellness industry. Hal ini seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat atas kesehatan fisik maupun kesehatan mental, yang mendorong pertumbuhan wellness real estate sebesar 21 persen per tahun dari tahun 2021 hingga 2028.
Generasi milenial dan UHNWI sepakat dalam perspektif mereka yang tidak hanya melihat properti sebagai instrumen keuangan. Kedua tipe demografi konsumen ini juga sangat peduli terhadap aspek ESG dan keberlanjutan sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan dan well-being. Transparansi sebuah perusahaan terhadap inisiatif sustainability dan tanggung jawab sosial turut menjadi penentu bagi generasi milenial dan UHNWI dalam berinvestasi properti.
Untuk memenuhi target penjualan perusahaan pada tahun 2024, Sinar Mas Land memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.