News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tren Hunian Neo Luxury Jadi Celah Pasar Baru di Industri Properti

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praktisi properti Johannes Weissenbaeck.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Praktisi properti di Bali, Johannes Weissenbaeck menilai masifnya pembangunan pariwisata di Bali mendorong perkembangan properti di kawasan ini.

Saat ini kawasan pariwisata Pulau Dewata tidak lagi didominasi oleh area-area yang sudah terkenal, seperti Kuta, Ubud, Sanur, Seminyak, Canggu, dan Uluwatu.

"Saat ini telah merambah ke bagian barat mengarah ke utara Bali, termasuk Seseh, Kedungu, Cemagi hingga Tabanan," kata Johannes Weissenbaeck dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

Di sisi lain, survei yang dilakukan konsultan properti Knight Frank menyatakan, Bali menjadi salah satu dari 10 destinasi pilihan investasi orang kaya untuk dijadikan sebagai lokasi rumah kedua.

"Riset ini juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 7,5 persen sejak tahun 2021, dengan rata-rata okupansi yang terus meningkat hingga mencapai 75 persen membuat investasi di Bali sangat menarik," katanya.

Berdasarkan pengalamannya, Founder dan CEO OXO Group Indonesia ini mengatakan, saat ini Pulau Dewata sedang mengalami perubahan lanskap industri properti.

Tren Neo Luxury yang awalnya di Bali telah menciptakan celah pasar baru di Industri properti Indonesia.

"Neo Luxury memandang kemewahan tidak lagi dibatasi oleh material bahan bangunan yang digunakan, misalnya marmer namun lebih kepada value, desain, kepraktisan, experience, dan gaya hidup berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Vanke, Raksasa Properti di China Terancam Bangkrut Gara-gara Krisis Likuiditas

Misalnya penggunaan panel tenaga surya, adanya area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang atau dapat didaur ulang.

Sebagai pimpinan perusahaan pengembangan dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali, mengungkapkan bahwa tahun 2024 ini adalah momentum bagi mereka untuk meningkatkan kapasitas perusahaan menjadi lebih besar.

Baca juga: Swire Properties dan JSI Group Topping Off 3 Tower Hunian Mewah di Jakarta Selatan

"Tahun 2024 jadi momentum bagi kami untuk naik level guna mencapai tujuan utama mereka menjadi World-class Boutique Developer dan menjadi pemain utama di industri properti internasional," katanya,

Juni nanti, kata Johannes, pihaknya akan meluncurkan proyek terbaru di daerah Nyanyi, Bali, senilai Rp500 miliar di atas lahan seluas 2 hektare di bagian utara Canggu.

Proyek ini menggarap sekitar 36 unit vila saja dengan kolam pribadi dan dilengkapi beragam fasilitas umum bagi para calon penghuninya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini