Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengklaim program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto diketahui oleh seluruh dunia.
Bahkan, program ini diklaim sudah mendatangkan minat yang luar biasa dari publik internasional.
"Bapak ibu sekalian, (program) 3 juta rumah didengar oleh seluruh dunia, itu mendatangkan minat yang luar biasa," kata Fahri dalam dialog "Program 3 Juta Rumah: Gotong Royong Membangun Rumah Untuk Rakyat" di BTN Tower, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Baca juga: Rusun Perumnas Akan Direvitalisasi dari 5 Jadi 20 Lantai untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo
Fahri menjadi salah satu anggota Kabinet Merah Putih yang ikut ke beberapa negara yang disambangi Prabowo beberapa waktu lalu.
Pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu ikut bersama Prabowo ke Beijing, China dan negara di Timur Tengah.
Di situ lah Fahri menemukan banyak peminat dalam program 3 juta rumah yang siap bekerjasama dengan para pengembang dalam negeri.
Mereka mengutarakan minat untuk ikut membangun di perkotaan, di mana jika di kota bentuk rumahnya akan berupa hunian vertikal.
"Itu minatnya luar biasa sebagai partner bapak-bapak ibu sekalian (para pengembang) terutama di perkotaan. Jadi begitu kita memberikan sinyal tentang ini ada pasar besar, ini luar biasa peminatnya," ujar Fahri.
Sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, pernah mengungkapkan bahwa program ini berpeluang melibatkan perusahaan-perusahaan asing.
Ia mengungkap pihaknya telah mengundang perusahaan dari China, Qatar, Singapura, dan Malaysia untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Ada Lahan BUMN yang Bakal Dukung Program 3 Juta Rumah
Hal itu ia ungkap ketika memberikan sambutan dalam acara Propertinomic Executive Dialogue bertajuk “Sukseskan Program Pembangunan 3 Juta Rumah” di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
"Konsep dari kita satgas adalah kita akan nanti mengundang perusahaan-perusahaan dari China, Qatar, Abu Dhabi, Singapura, Malaysia. Saya bisa lapor bahwa sudah ada indikasi sukses," kata Hashim.