Suharto mengungkapkan, selama bulan puasa petugas memberlakukan layanan jemput bola pendonor darah secara rutin.
Adapun, waktu jemput bola pendonor akan difokuskan usai salah tarawih dan di masjid yang jemaahnya cukup banyak.
Dengan begitu, usai sholat tarawih pendonor bisa langsung mendonorkan darah tanpa pergi ke kantor PMI. Selain itu, lembaganya juga membuka bilik transfusi di gereja-gereja di Kota Bekasi setiap akhir pekan.
"Kita juga menyasar pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bekasi untuk membuka bilik transfusi," jelasnya.
Suharto menilai, permintaan kantong darah biasanya meningkat pasca lebaran. Hal ini berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau lebaran kan suka ada insiden, jadi kantong darah diperlukan lebih banyak, jangan sampai kosong. Karena permintaannya bukan dari Kota Bekasi saja, namun dari berbagai daerah juga," ujarnya. (faf)