Prof Dr Komaruddin Hidayat
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
MENGAPA beragama? Jawaban yang muncul akan berbeda-beda, berkaitan dengan siapa yang ditanya.
Bagi sebagian masyarakat Barat atau China yang tidak beragama, justru malah aneh, mengapa mesti beragama.
Tetapi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, akan heran kalau orang tidak beragama.
Kalau seseorang beragama, masih juga muncul pertanyaan selanjutnya, agama apa yang dianut?
Mengapa tidak ganti-ganti agama agar lebih banyak pengetahuan dan pengalamannya?
Terdapat dua kredo utama dalam beragama. Yaitu percaya akan adanya Tuhan dan percaya terhadap keabadian hidup setelah mati.
Dua kredo ini merupakan dimensi pokok dalam setiap agama.
Di antara keduanya muncul konsep dan kepercayaan terhadap pembawa atau pendiri agama yang diyakini menerima mukjizat ataupun wahyu dari Tuhan untuk meyakinkan umatnya.
Wahyu ajaran Tuhan itu lalu dihimpun menjadi kitab suci, yang di dalamnya terdapat perintah dan panduan berbuat kebajikan, baik berupa ritual keagamaan maupun perilaku sosial horizontal.
Inti agama adalah kepercayaan pada Tuhan, namun mempunyai implikasi dalam berbagai kehidupan sehari-hari, sehingga muncul etika dan pranata sosial.
Dari sekian agama yang ada, ajaran Islam yang paling detail memberikan panduan prilaku dan pranata sosial.
Baca: 4 Tahun Menjalin Cinta Terlarang, Rosalia Dibunuh Pendeta Henderson karena Sudah Punya Pacar
Bahkan sejak masuk dan keluar toilet saja ada formula doanya.
Soal pembagian harta warisan, misalnya, Alquran juga memuat formula sangat detail.