Mungkin ini sebagai antisipasi kalau sudah menyangkut harta, manusia maunya mendapatkan lebih, enggan dikurangi.
Namun begitu Alquran mengajarkan kasih sayang dan persaudaraan sesama keluarga sehingga dimungkinkan terjadi hibah dan hadiah secara suka rela jika dipandang ada anggota keluarga yang lebih memerlukan.
Artinya, pelaksanaan pembagian harta warisan itu luas dan luwes.
Islam bermakna berserah diri pada Allah secara sukarela dan damai.
Sikap berserah diri pada Tuhan dan pada kebenaran ajaran yang diyakininya mengasumsikan adanya kebebasan atau kemerdekaan, bebas dari paksaan.
Tak ada paksaan dalam memeluk agama. Oleh karena itu seseorang dikatakan muslim jika dalam memilih dan melaksanakan ajaran yang diyakininya secara suka rela, bebas dari tekanan, ancaman dan paksaan.
Bahwa pilihan beragama itu sangat dipengaruhi lingkungan, itu sudah pasti.
Tetapi pada akhirnya keberagamaan seseorang mestilah hasil pilihan sadar dan merdeka.
Karena keberislaman merupakan hak dan pilihan individu, maka Alquran mengingatkan pada Nabi Muhammad hanya sebagai Rasul yang bertugas menyampaikan ajaran Tuhan, tetapi tidak memiliki hak memaksa seseorang untuk beriman.
Punya Kemerdekaan
Bagimu agamamu, bagiku agamaku, begitu bunyi teks Alquran.
Tugas Rasul adalah menyampaikan amanat Tuhan dan memberi ketauladan pribadi mulia, namun iman dan amal seseorang semuanya menjadi urusan Tuhan yang akan menilainya.
Sedemikian tingginya Tuhan menghargai kemerdekaan manusia yang merupakan puncak kreasi-Nya, sehingga Tuhan membiarkan manusia tumbuh dan menentukan jalan hidupnya tanpa banyak intervensi sepanjang jatah umurnya.
Manusia diberi umur dan kesempatan untuk memilih jalan hidupnya, namun di akhirat nanti Tuhan akan membuat perhitungan atas anugerah kemerdekaan yang telah diberikan.
Bahkan untuk memilih jalan kematian pun Tuhan masih memberi pilihan, jalan apakah yang akan diambilnya.