Umat muslim saat ini sedang menjalani ibadah puasa. Ini yang terjadi pada tubuh kita saat menjalani puasa seharian penuh
TRIBUNNEWS.COM - Umat muslim pada saat bulan suci Ramadhan wajib menjalankan ibadah puasa.
Puasa dilakukan mulai fajar terbit, hingga matahari terbenam.
Namun, pernahkah kamu memerhatikan, apa yang terjadi pada tubuh saat berpuasa?
Baca: Badan Lemas di Hari-hari Awal Puasa? Begini Cara Mengatasinya
Baca: 6 Tips Mengatasi Bibir Kering saat Berpuasa, Jangan Basahi dengan Air Liur!
Banyak riset mengatakan, bahwa salah satu efek dari berpuasa adalah dapat menurunkan berat badan.
Hal tersebut terjadi karena glukosa yang menjadi sumber energi diganti oleh lemak.
Glukosa tersebut disimpan didalam otot dan kemudian dilepaskan ke aliran darah saat tubuh membutuhkannya.
Namun, proses tersebut berubah selama berpuasa, setelah sekitar 8 jam puasa, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhirnya.
Dalam fase tersebut, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis yang menandai transisi tubuh ke mode puasa.
Dikutip dari Kompas.com, sebuah penelitian telah menunjukkan glukoneogenesis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh.
Dengan tanpa karbohidrat yang masuk selama mode puasa, tubuh kita ternyata menciptakan glukosa sendiri, terutama menggunakan lemak.
Setelah hal tersebut terjadi, tubuh juga kehabisan sumber energi yang semakin meningkatkan rasa lapar.
Di titik tersebut, jaringan otot dibakar oleh tubuh untuk energi dan metabolisme kita akan melambat.
Meskipun hal tersebut adalah istilah yang terkenal dalam budaya diet, mode ini sepertinya hanya terjadi setelah beberapa hari berturut-turut atau bahkan merbinggu-minggu tanpa makan.