مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari, no. 594).
Berdasarkan hadits di atas, jelas bahwa meninggalkan salat dapat menghapus amalan.
Jika kita sedang berpuasa di bulan Ramadan, maka maksiat ini akan menghancurkan pahala kita dalam berpuasa, meskipun secara hukum puasa tersebut tetap sah.
2. Laki-laki malas salat berjamaah di masjid.
Salat berjamaah memiliki keistimewaan, karena pahalanya yang berlipat ganda jika dikerjakan bersama-sama, seperti di masjid.
Salat berjamaah wajib dilakukan oleh laki-laki di masjid.
Namun, terkadang, ibadah puasa menjadi alasan laki-laki untuk malas salat berjamaah di masjid.
Ibadah puasa menjadi alasan atas diri yang tidak bersemangat dan membatasi aktivitas demi ketahanan tubuh hingga berbuka puasa.
Padahal, terdapat hadits yang mewajibkan laki-laki untuk berangkat salat jamaah di masjid.
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh, seorang lelaki buta datang kepada Rosululloh dan berkata,
“Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.” Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak salat berjama’ah dan agar diperbolehkan salat di rumahnya. Kemudian Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun, ketika lelaki itu telah beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan?”, Ia menjawab, “Ya”, Rasulullah bersabda, “Penuhilah seruan (adzan) itu.”
(HR. Muslim).
3. Perempuan enggan berjilbab, bahkan memakai pakaian terbuka dan ketat saat puasa.