Perempuan wajib untuk menutup auratnya yang meliputi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.
Namun, masih banyak perempuan yang tidak menutup aurat, bahkan ketika bulan Ramadan.
Padahal, membuka aurat merupakan satu dosa besar.
Terdapat larangan untuk menutup aurat, sebagaimana Firman Allah subhanallahu wa ta'ala :
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا
Wahai anak cucu Adam ! Janganlah kalian tertipu oleh setan sebagaimana dia telah mengeluarkan ibu bapak kalian dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.
[QS. Al-A'raf:27]
Tidak menutup aurat di bulan Ramadan dengan mengenakan pakaian terbuka dan menarik perhatian lawan jenis hanya akan menjadikan puasa sia-sia.
4. Bepergian (ngabuburit) berdua dengan lawan jenis yang bukan mahram hingga buka puasa.
Pacaran adalah jalan menuju zina.
Sementara itu, zina dengan bukan mahram adalah satu dosa besar yang haram dilakukan oleh umat Muslim.
Sebagaimana Alla subhanallahu wa ta'ala berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”