Menurut dia, perbedaan haluan politik bukan alasan untuk saling bertikai, memisahkan diri dan bercerai berai.
"Tak samanya haluan politik harus disikapi secara arif dan bijaksana, kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan itu.
Kita satu bangsa yang berbeda-beda tetapi tetap satu, Bhineka Tunggal Ika," tegasnya.
Batas perbedaan, sambungnya, harus dimaknai sebagai ruang perjumpaan untuk mempererat persaudaraan.
Tidak boleh perbedaan dianggap sebagai benteng pemisah antara satu dengan yang lainnya.
Terlebih, saat ini dalam suasana bulan suci Ramadan, di mana kita harus bisa saling menahan diri.
Serta tahan terhadap godaan dan saling menghormati satu sama lain.
Saling menghormati, tuturnya, berarti juga berarti menghormati perbedaan antar umat beragama serta antar pilihan politik.
"Jangan sampai puasa kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja karena kita tidak memahami dengan baik makna puasa," paparnya.
(Tribun Jateng/yayan isro roziki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Di Hadapan Shinta Nuriyah Wahid, Suster Katholik Ini Nyanyikan Lagu Berjudul Alhamdulillah,