Baca juga: Pasca Serangan di Masjid Christchurch, Megan Lovelady Pun Bersahadat (Bagian II)
Pada 2 April 2019, Megan masuk ke dalam masjid untuk pertama kalinya.
"Satu-satunya cara yang aku bisa gambarkan adalah seperti: ‘Engkau telah di rumahmu’," kata Megan.
Dua pengunjung non-Muslim lainnya sudah berada di Masjid Al Noor, mereka sedang berdiskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada salah seorang Muslim di sana.
Megan segera bergabung dengan kelompok kecil itu.
"Sampai pada suatu titik (dalam diskusi) dia mengarahkan (tubuh dan wajahnya) dan berkata kepadaku, ‘Nah, mengapa engkau tidak jadi Muslim saja?’ Dia memberitahuku tentang syahadat dan lima rukun Islam. Akhirnya aku mengucapkan syahadat pada hari itu."
Syahadat atau “kesaksian” adalah pernyataan pendek tentang kepercayaan seseorang pada Allah, Tuhan yang satu, dan penerimaan Muhammad sebagai nabi Allah.
Ini adalah rukun iman yang pertama, dan mesti diucapkan oleh orang yang akan masuk Islam.
Pertama diucapkan dalam bahasa Arab,“ أشهد أن لا إله إلاَّ الله و أشهد أن محمد رسول الله ,” kemudian dalam bahasa Inggris, “I bear witness that (there is) no God except Allah, and I bear witness that Muhammad is the messenger of Allah."
Ketika ditanya apakah semudah itu masuk Islam?
Megan menjawab, "Yah, Allah akan tahu jika engkau tidak tulus dan ini tentang apa yang ada di hatimu juga. Ini adalah soal hubungan pribadimu dengan Allah."
Bersama Megan waktu itu, ada dua orang lainnya yang memutuskan bersyahadat, seorang pecandu narkoba dan pria tunawisma yang pernah menghadiri upacara pemakaman korban penembakan.
Begitulah keistimewaan Islam, ia menerima siapapun dengan terbuka.
Bersahadat
Tulisan berikut adalah kelanjutan dari berita berjudul Aksi Solidaritas Pasca Serangan di Masjid Christchurch Mengantar Lovelady Jadi Mualaf (Bagian I) dan Pasca Serangan di Masjid Christchurch, Megan Lovelady Pun Bersahadat (Bagian II) yang disarikan dari ganaislamika.