News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Mutiara Ramadan: Sikap Rendah Hati Menjauhkan Kebiasaan Unjuk Diri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Salat Witir

Sudah barang tentu sikap rendah hati pada ayat tersebut dapat dipahami dalam pengertian dan konteks lebih luas, yakni keseluruhan aktivitas dan interaksi dalam kehidupan.

Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Pada dasarnya rendah hati merupakan sikap sangat penting bagi setiap orang.

Sifat ini menjadi parameter tingkat kematangan dan kedewasaan seseorang.

Rasanya seseorang akan sulit memperoleh ketenangan hidup sebelum menguasai diri dan punya sifat rendah hati.

Kecenderungan orang pada umumnya ingin menunjukkan capaian-capaian dirinya di hadapan orang lain.

Baik capaian kelebihan atas kepemilikan materi, bakat atau kemampuan, kekuasaan dan keimanan.

Perasaan memiliki kelebihan itulah yang berpotensi mendorong berlaku takabur dan merendahkan pihak lain. Sikap sombong dapat menjadi tiranik apabila memiliki kekuasaan.

Ilustrasi salat tarawih (Istimewa)

Sikap sombong yang mengendap pada mereka yang tidak memiliki kekuasaan, biasanya akan terwujud dalam bentuk pelanggaran terhadap aturan-aturan sosial.

Dengan kata lain, sikap sombong dapat mengarah pada prilaku-prilaku asosial.

Seperti Pelumas

Orang yang rendah hati akan berusaha memperbaiki diri karena merasa masih banyak kekurangan. Masih merasa banyak kelemahan dalam memberikan peran kepada lingkungan.

Sikap demikian akan mendorong berusaha secara sungguh-sungguh untuk menyempurnakan.

Misalnya, seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan atau pengaruh di masyarakat, akan berusaha mencari tahu aspek apa yang perlu ditingkatkan pembangunannya.

Tidak melulu menonjolkan keberhasilan secara berlebihan. Keberhasilan diperlihatkan hanya untuk memberikan semangat agar berusaha lebih keras lagi.

Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini